Roh Kudus Membatalkan Hukum Taurat
Dengan kehadiran Roh itu maka manusia dibebaskan dari ikatan hukum Taurat. Gereja justru harus menggarami lingkungannya dengan ajaran Kristiani yang benar. Di sinilah Roh Kudus berperan.
Dalam Alkitab, kata ‘Roh’ (Ibrani : ruakh, Yunani: pneuma, Inggris: spirit) dipakai untuk menunjuk berbagai pengertian, dua diantaranya:
· Jiwa (soul). Manusia adalah ‘debu tanah’, ia adalah daging (Yes. 31:3), namun sebagai ciptaan Tuhan ia adalah jiwa yang hidup yang menandai adanya hubungan dan tujuan hidup yang khusus (Kej. 2:7, 1:26, 6:17, 7:15).
· Makhluk halus (spirit), yang dapat bersifat baik maupun jahat, suatu makhluk yang ‘supernatural’ , yang dianggap mendiami tempat tertentu, hutan pepohonan, batu dan seterusnya. Tetapi Allah mengatasi mahkluk-mahkluk ini.llRoh Allah yang kita kenal sebagai Roh Kudus, tentu harus dibedakan dari roh-roh yang lain yang tidak kudus (bukan Roh Kudus). Dalam kehidupan sehari-hari roh dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
· Roh Allah (Roh Kudus) yang diutus oleh Allah Bapa dan Tuhan Yesus, yang peranannya memberikan inspirasi, bisikan-bisikan positif dan mengarahkan hidup manusia kepada kebaikan hidup dan pujian bagi Allah serta kebahagiaan dalam Kristus.
· Roh manusia (ego) yang selalu menimbulkan berbagai pikiran, keinginan, cita-cita, harapan, dorongan yang ada dalam hidup kodrati manusia.
· Roh kegelapan, jahat (roh iblis), ‘bapa segala dusta dan tipu muslihat’, yang mengacaukan hati manusia dengan bisikan-bisikannya untuk menjauhkan diri dari Tuhan, yang melalui bujukan-bujukan manis dan meyakinkan menggoda manusia.
Persoalannya ialah bagaimana kita dimampukan untuk mengenali/membedakan itu semua merupakan pertanyaan yang tidak mudah untuk dicarikan jawabannya. Yang jelas, bagi orang-orang percaya harus mampu membedakannya. Kemampuan untuk membedakan tersebut merupakan karunia khusus. Dan kemampuan untuk membedakan itu membawa orang untuk dapat mengenal kehendak Tuhan, dan kemampuan itu harus diperkembangkan.
Beberapa patokan praktis subyektif untuk mengenal kehendak Allah, adalah:
· Apakah sesuatu membawa seseorang untuk dengan baik khidmat memuji Tuhan dan bersyukur kepadaNya.
· Apakah sesuatu dengan lebih mudah mengarahkan seseorang untuk bersatu dengan Tuhan dan sesama dalam kasih yang sejati.
· Apakah sesuatu lebih kuat mendorong seseorang untuk mengikuti jejak Yesus.
· Apakah sesuatu menolong seseorang untuk lebih mengenal dan menerima dirinya dalam kasih Tuhan dan sesama, terutama dalam persekutuan gereja.Peran teologis Roh Allah
Roh Allah mendapatkan tempat yang sentral dalam pemberitaan gereja, yaitu yang merupakan intisari tentang cerita Yesus Kristus, Tuhan atas semua, yang diurapi oleh Roh Allah. Cerita tentang Yesus yang merupakan Kerygma itu adalah :
· Karya Allah dalam Yesus Kristus itu merupakan pengampunan segala dosa dan memanggil manusia untuk bertobat. Kedatangan-Nya, Pelayanan-Nya, Kematian-Nya dan Kebangkitan-Nya, merupakan karya penyelamatan bagi dunia.
· Mereka yang menerima dan percaya terhadap karya Tuhan ini, adalah orang-orang yang ‘dianugerahi’ Roh Allah, dan hidupnya dikuasai olehNya.
· Mereka ini terpanggil untuk memberitakan karya penyelamatan Allah sebagai saksi-saksi, yang terlengkapi oleh RohNya.
Dalam konteks ke Tritunggalan Allah, di mana Bapa, Anak dan Roh Kudus itu Allah yang satu dan sama, maka dipahami bahwa Bapa yang memberikan Roh Kudus kepada murid-murid Yesus dan orang-orang percaya, dan hal ini dapat dimengerti dari penalaran bahwa Allah sendiri yang datang dan bekerja sebagai Kuasa di dalam hati mereka, untuk menolong mereka sehingga mampu mempertahankan keselamatannya. Karya Roh Kudus
Pemikiran Paulus tentang Roh Kudus masih dipengaruhi oleh latar belakang ke-Yahudi-an dan pengalaman orang-orang Kristen yang lebih dahulu. Orang-orang Yahudi mempunyai pengharapan mesianis, di mana kelak Tuhan akan memberikan Roh-Nya secara melimpah kepada banyak orang. Roh itu pulalah yang telah menggerakkan para nabi dan pahlawan-pahlawan Israel zaman dahulu. Dan Roh itu pula yang akan datang kelak, kalau Mesias datang memerintah. Bersamaan dengan itu orang-orang Kristen pertama pun selalu mengalami hal-hal yang aneh, terutama setelah Yesus tidak ada di dunia ini secara jasmaniah. Orang-orang Kristen pertama itu percaya bahwa semua pengalaman aneh mereka itu merupakan tanda nyata bahwa Allah tetap bekerja dengan RohNya yang Kudus.
Pengalaman yang sama ternyata terjadi dengan diri Paulus sendiri, dengan pekerjaan pekabaran Injil yang dilakukannya. Penyebaran gereja dan iman Kristen yang pesat tidak pernah bisa dimengerti olehnya tanpa karya Roh Kudus. Banyak karunia yang aneh yang muncul sebagai buah karya Roh itu.
Hal-hal yang aneh tersebut tidak perlu dibesar-besarkan tetapi juga tidak boleh dianggap sepele. Dengan pikiran yang luas, Paulus berani mengatakan bahwa masih banyak pemberian roh yang sifatnya wajar, seperti hikmat, kemampuan memimpin, kata hati yang jernih, kemampuan mengajar, mengelola, bahkan kemampuan menghibur orang lain yang kesusahan.
Ada juga karunia roh dalam wujud kemampuan membangun masyarakat. Sehingga harus dipahami bahwa banyak hal yang wajar yang tidak aneh yang dimiliki warga gereja, sebagai karunia roh, yang oleh karena itu perlu dipersembahkan kepada pelayanan Kristiani untuk kebaikan bersama yang lebih bermakna. Atau dengan kata lain, menempatkan gereja dan warganya di tempat yang sebenarnya, dan tidak dikuasai oleh orang-orang yang menganggap diri mempunyai kelebihan dari yang lain. Semua orang dan warga gereja ditempatkan di tempat yang sama di hadapan Tuhan dan bagi pelayanan pekerjaan Tuhan. Itu merupakan karya nyata dari Roh Tuhan yang kudus. Semua talenta dan karunia itu bukan hasil usaha warga gereja itu sendiri. Semuanya adalah ‘karuina’ dari dan untuk Tuhan, melalui RohNya yang Kudus.
Roh di sini dimengerti sebagai suatu gaya dan daya di mana Kristus sendiri hadir secara pribadi di dalam gerejaNya, memberikan inspirasi, pengarahan dan petunjuk kepada anggota-anggota gereja, serta mewujudkan gereja sebagai satu tubuh Kristus menurut kehendak-Nya sendiri. Dengan perkataan lain, Roh bekerja melalui hal-hal yang aneh dan mengherankan maupun melalui hal-hal yang tidak aneh dan tidak mengherankan. Tetapi semua karya Roh dan hasilnya itu tertuju bagi keutuhan tubuh Kristus yang hidup menurut kehendak Kristus sendiri.
Menurut Paulus, dengan kehadiran Roh itu maka manusia dibebaskan dari ikatan hukum Taurat, sebab Kristus ‘ dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya. Tetapi pengertian kebebasan tersebut memang dapat menimbulkan kesalah mengertian, bahwa orang bebas hidup semau-maunya saja. Bukan kehidupan yang demikian yang dimaksud oleh Paulus. Bebas berarti manusia percaya hidup dalam suasa pembaharuan jiwa, dalam kepercayaan bahwa telah diselamatkan.Tugas besar
Roh Kudus bekerja didalam gereja dan masyarakat. Disinilah gereja mempunyai tugas yang tidak kecil, yaitu menyaksikan dan memberlakukan hidup baru itu di dalam dirinya sendiri dan di dalam masyarakat. Proses ini tidak berhenti pada waktu Yesus masih di dunia. Gereja dan orang-orang Kristen mempunyai tugas untuk menggalakkan proses dan pemberlakuan hidup yang baru itu. Gereja tidak boleh mengasingkan diri dari lingkungannya. Gereja justru harus menggarami lingkungannya dengan ajaran Kristiani yang benar. Disinilah Roh Kudus berperan. Kristus tidak hanya hadir di dalam gereja dan masyarakat tetapi juga akan datang untuk kedua kalinya. Semoga bermanfaat. Dari berbagai sumber. Depok, 29 April 2015.
Dalam Alkitab, kata ‘Roh’ (Ibrani : ruakh, Yunani: pneuma, Inggris: spirit) dipakai untuk menunjuk berbagai pengertian, dua diantaranya:
· Jiwa (soul). Manusia adalah ‘debu tanah’, ia adalah daging (Yes. 31:3), namun sebagai ciptaan Tuhan ia adalah jiwa yang hidup yang menandai adanya hubungan dan tujuan hidup yang khusus (Kej. 2:7, 1:26, 6:17, 7:15).
· Makhluk halus (spirit), yang dapat bersifat baik maupun jahat, suatu makhluk yang ‘supernatural’ , yang dianggap mendiami tempat tertentu, hutan pepohonan, batu dan seterusnya. Tetapi Allah mengatasi mahkluk-mahkluk ini.llRoh Allah yang kita kenal sebagai Roh Kudus, tentu harus dibedakan dari roh-roh yang lain yang tidak kudus (bukan Roh Kudus). Dalam kehidupan sehari-hari roh dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
· Roh Allah (Roh Kudus) yang diutus oleh Allah Bapa dan Tuhan Yesus, yang peranannya memberikan inspirasi, bisikan-bisikan positif dan mengarahkan hidup manusia kepada kebaikan hidup dan pujian bagi Allah serta kebahagiaan dalam Kristus.
· Roh manusia (ego) yang selalu menimbulkan berbagai pikiran, keinginan, cita-cita, harapan, dorongan yang ada dalam hidup kodrati manusia.
· Roh kegelapan, jahat (roh iblis), ‘bapa segala dusta dan tipu muslihat’, yang mengacaukan hati manusia dengan bisikan-bisikannya untuk menjauhkan diri dari Tuhan, yang melalui bujukan-bujukan manis dan meyakinkan menggoda manusia.
Persoalannya ialah bagaimana kita dimampukan untuk mengenali/membedakan itu semua merupakan pertanyaan yang tidak mudah untuk dicarikan jawabannya. Yang jelas, bagi orang-orang percaya harus mampu membedakannya. Kemampuan untuk membedakan tersebut merupakan karunia khusus. Dan kemampuan untuk membedakan itu membawa orang untuk dapat mengenal kehendak Tuhan, dan kemampuan itu harus diperkembangkan.
Beberapa patokan praktis subyektif untuk mengenal kehendak Allah, adalah:
· Apakah sesuatu membawa seseorang untuk dengan baik khidmat memuji Tuhan dan bersyukur kepadaNya.
· Apakah sesuatu dengan lebih mudah mengarahkan seseorang untuk bersatu dengan Tuhan dan sesama dalam kasih yang sejati.
· Apakah sesuatu lebih kuat mendorong seseorang untuk mengikuti jejak Yesus.
· Apakah sesuatu menolong seseorang untuk lebih mengenal dan menerima dirinya dalam kasih Tuhan dan sesama, terutama dalam persekutuan gereja.Peran teologis Roh Allah
Roh Allah mendapatkan tempat yang sentral dalam pemberitaan gereja, yaitu yang merupakan intisari tentang cerita Yesus Kristus, Tuhan atas semua, yang diurapi oleh Roh Allah. Cerita tentang Yesus yang merupakan Kerygma itu adalah :
· Karya Allah dalam Yesus Kristus itu merupakan pengampunan segala dosa dan memanggil manusia untuk bertobat. Kedatangan-Nya, Pelayanan-Nya, Kematian-Nya dan Kebangkitan-Nya, merupakan karya penyelamatan bagi dunia.
· Mereka yang menerima dan percaya terhadap karya Tuhan ini, adalah orang-orang yang ‘dianugerahi’ Roh Allah, dan hidupnya dikuasai olehNya.
· Mereka ini terpanggil untuk memberitakan karya penyelamatan Allah sebagai saksi-saksi, yang terlengkapi oleh RohNya.
Dalam konteks ke Tritunggalan Allah, di mana Bapa, Anak dan Roh Kudus itu Allah yang satu dan sama, maka dipahami bahwa Bapa yang memberikan Roh Kudus kepada murid-murid Yesus dan orang-orang percaya, dan hal ini dapat dimengerti dari penalaran bahwa Allah sendiri yang datang dan bekerja sebagai Kuasa di dalam hati mereka, untuk menolong mereka sehingga mampu mempertahankan keselamatannya. Karya Roh Kudus
Pemikiran Paulus tentang Roh Kudus masih dipengaruhi oleh latar belakang ke-Yahudi-an dan pengalaman orang-orang Kristen yang lebih dahulu. Orang-orang Yahudi mempunyai pengharapan mesianis, di mana kelak Tuhan akan memberikan Roh-Nya secara melimpah kepada banyak orang. Roh itu pulalah yang telah menggerakkan para nabi dan pahlawan-pahlawan Israel zaman dahulu. Dan Roh itu pula yang akan datang kelak, kalau Mesias datang memerintah. Bersamaan dengan itu orang-orang Kristen pertama pun selalu mengalami hal-hal yang aneh, terutama setelah Yesus tidak ada di dunia ini secara jasmaniah. Orang-orang Kristen pertama itu percaya bahwa semua pengalaman aneh mereka itu merupakan tanda nyata bahwa Allah tetap bekerja dengan RohNya yang Kudus.
Pengalaman yang sama ternyata terjadi dengan diri Paulus sendiri, dengan pekerjaan pekabaran Injil yang dilakukannya. Penyebaran gereja dan iman Kristen yang pesat tidak pernah bisa dimengerti olehnya tanpa karya Roh Kudus. Banyak karunia yang aneh yang muncul sebagai buah karya Roh itu.
Hal-hal yang aneh tersebut tidak perlu dibesar-besarkan tetapi juga tidak boleh dianggap sepele. Dengan pikiran yang luas, Paulus berani mengatakan bahwa masih banyak pemberian roh yang sifatnya wajar, seperti hikmat, kemampuan memimpin, kata hati yang jernih, kemampuan mengajar, mengelola, bahkan kemampuan menghibur orang lain yang kesusahan.
Ada juga karunia roh dalam wujud kemampuan membangun masyarakat. Sehingga harus dipahami bahwa banyak hal yang wajar yang tidak aneh yang dimiliki warga gereja, sebagai karunia roh, yang oleh karena itu perlu dipersembahkan kepada pelayanan Kristiani untuk kebaikan bersama yang lebih bermakna. Atau dengan kata lain, menempatkan gereja dan warganya di tempat yang sebenarnya, dan tidak dikuasai oleh orang-orang yang menganggap diri mempunyai kelebihan dari yang lain. Semua orang dan warga gereja ditempatkan di tempat yang sama di hadapan Tuhan dan bagi pelayanan pekerjaan Tuhan. Itu merupakan karya nyata dari Roh Tuhan yang kudus. Semua talenta dan karunia itu bukan hasil usaha warga gereja itu sendiri. Semuanya adalah ‘karuina’ dari dan untuk Tuhan, melalui RohNya yang Kudus.
Roh di sini dimengerti sebagai suatu gaya dan daya di mana Kristus sendiri hadir secara pribadi di dalam gerejaNya, memberikan inspirasi, pengarahan dan petunjuk kepada anggota-anggota gereja, serta mewujudkan gereja sebagai satu tubuh Kristus menurut kehendak-Nya sendiri. Dengan perkataan lain, Roh bekerja melalui hal-hal yang aneh dan mengherankan maupun melalui hal-hal yang tidak aneh dan tidak mengherankan. Tetapi semua karya Roh dan hasilnya itu tertuju bagi keutuhan tubuh Kristus yang hidup menurut kehendak Kristus sendiri.
Menurut Paulus, dengan kehadiran Roh itu maka manusia dibebaskan dari ikatan hukum Taurat, sebab Kristus ‘ dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya. Tetapi pengertian kebebasan tersebut memang dapat menimbulkan kesalah mengertian, bahwa orang bebas hidup semau-maunya saja. Bukan kehidupan yang demikian yang dimaksud oleh Paulus. Bebas berarti manusia percaya hidup dalam suasa pembaharuan jiwa, dalam kepercayaan bahwa telah diselamatkan.Tugas besar
Roh Kudus bekerja didalam gereja dan masyarakat. Disinilah gereja mempunyai tugas yang tidak kecil, yaitu menyaksikan dan memberlakukan hidup baru itu di dalam dirinya sendiri dan di dalam masyarakat. Proses ini tidak berhenti pada waktu Yesus masih di dunia. Gereja dan orang-orang Kristen mempunyai tugas untuk menggalakkan proses dan pemberlakuan hidup yang baru itu. Gereja tidak boleh mengasingkan diri dari lingkungannya. Gereja justru harus menggarami lingkungannya dengan ajaran Kristiani yang benar. Disinilah Roh Kudus berperan. Kristus tidak hanya hadir di dalam gereja dan masyarakat tetapi juga akan datang untuk kedua kalinya. Semoga bermanfaat. Dari berbagai sumber. Depok, 29 April 2015.
Karya dan Janji Roh Kudus dalam Perjanjian Lama
Walaupun kuasa-Nya yang penuh, tidak dinyatakan kepada umat Allah sebelum pelayanan Yesus.
Ayat penuntun : "Kemudian dari pada itu akan terjadi bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu." (Yoel 2: 29-29)
Karya Nyata Roh Kudus
1). Roh Kudus memainkan peranan aktif dalam penciptaan
Ayat kedua di Alkitab kedua mengatakan bahwa : “Roh melayang-layang di atas permukaan air” (Kej.1:2), bersiap-siap untuk firman kreatif Allah untuk membentuk dunia, membentuk manusia, pencipta kehidupan (Kej.2:7), mencerahkan langit (Ayb.26:13), memberikan hidup kepada makhluk-makhluk ciptaan Allah, memelihara kehidupan binatang, dan membaharui permukaan bumi (Ayb.33:4, Mzm.104:30). Baik Firman Allah (unsur kedua dalam Tritunggal) maupun Roh Allah menjadi pelaksana dalam penciptaan Demikian, pemazmur mengakui peranan Roh ketika menyatakan, "Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentara-Nya" (Mzm.33:6).
Roh itulah bahasa Ibrani “ruah” (serupa “nafas & angin”) Allah, tenaga dan kekuatan Allah, asas dari kehidupan manusia dalam segala seginya. Manusia terdiri dari : roh, jiwa dan tubuh, terbuka bagi kuasa Roh Allah, belajar mencerminkan Allah. Roh manusia adalah 'pelita Tuhan' bila berada dalam Roh Tuhan (Ams.20:27). Bila roh manusia mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Allah, maka ia memenuhi kehendak Tuhan atas dirinya. Manusia mempunyai roh atau roh adalah sinonim dari ia mempunyai 'hati' atau ia adalah pribadi. Sayang, karena dosa, manusia membuat dirinya menjadi pusat hidupnya. Dalam keadaan ini ia merusak kepribadiannya sendiri, tidak menghormati Allah dan menghinakan Roh-Nya. Tetapi bila kepribadiannya berpusat pada Roh Allah maka ia mempermuliakan Allah.
2). Roh Kudus berperan aktif dalam menyampaikan amanat Allah kepada umat-Nya
Roh datang pada orang yang dipilih Allah untuk tugas tertentu dan menganugerahkan kecakapan untuk mengemban tugas itu, misal : keahlian (Kel.31:3), kepemimpinan (Hak.3;10), kekuatan badani (Hak.14:6). Hal itu dibuat-Nya tanpa harus mengubah moral orang itu.
Roh Kuduslah yang mengajar orang Israel di padang gurun (Neh.9:20). Ketika para pemazmur Israel memanjatkan puji-pujian mereka, hal itu dilakukan dengan Roh Tuhan (2Sam.23:2). Demikian pula, para nabi diilhami oleh Roh Allah untuk memberitakan firman-Nya kepada umat itu (Bil.11:29, dll). Menurut Yehezkiel, salah satu kunci untuk menemukan nabi palsu ialah bahwa mereka "bernubuat sesuka hatinya" dan bukan dari Roh Allah (Yeh.13:2-3), tetapi perhatikan, bahwa ada kemungkinan Roh Allah menghinggapi seorang yang hubungannya tidak benar dengan Allah agar ia menyampaikan berita yang benar tentang umat Allah
3). Roh Kudus mengilhami para nabi dan menguasai kepemimpinan umat-Nya
Ada kalanya mereka yang fanatik mengatakan dini digerakkan oleh Roh Kudus melakukan hal-hal yang bagi orang-orang lain adalah berlebih-lebihan. Orang-orang lain itu sangat berhati-hati dan lebih mengerti perihal rohani. Akibatnya orang-orang lain itu cenderung memisahkan dini dari kelompok fanatik itu, dan tidak begitu gamblang menyebut diri didiami oleh Roh Kudus (Ams.7:14, Yer.31:33, Hos.9:7). Sementara itu ada pula nabi yang sungguh-sungguh menyadari peranan dan pengaruh Roh Kudus. Karya Roh Kudus dipandang tinggi bobotnya dalam wujud moral, sedangkan kemungkinan bergerak secara spontan dalam hal-hal rohani dan kebebasan melampaui kebiasaan diakui.
Pada prinsipnya pandangan ini diulangi oleh Yesaya dan Yehezkiel, yang terus terang dan tegas menyamakan Roh Kudus dengan Allah (Yes.63:10-11) dan memberikan dua dari ketiga contoh dalam Perjanjian Lama dimana istilah 'Roh Kudus' digunakan.
Musa, adalah seorang yang dipenuhi Roh Allah sedemikian rupa sehingga ia ikut merasakan perasaan Allah, menderita bersama-Nya dan menjadi marah terhadap dosa bersama Dia (Kel.33:11). Ketika Musa dengan taat memilih tujuh puluh tua-tua untuk membantunya memimpin bangsa Israel, Allah mengambil Roh yang ada pada Musa dan menaruh-Nya atas mereka (bil.11”12-17).
Demikian pula, ketika Yosua ditugaskan untuk menggantikan Musa sebagai pemimpin, Allah menunjukkan bahwa "roh" (yaitu Roh Kudus) ada di dalam dirinya (Bil.27:18). Roh yang sama menguasai Gideon (Hak.6:34), Daud (1Sam.16:13) dan Zerubabel (Za.4:6). Dengan kata lain, di dalam Perjanian Lama syarat terpenting yang diperlukan untuk kepemimpinan adalah kehadiran Roh Allah.
4). Roh Kudus datang atas orang-orang tertentu untuk membekali mereka bagi tugas khusus.
Contoh adalah Yusuf yang menerima Roh untuk memungkinkan dia berfungsi secara efektif dalam pemerintahan Firaun (Kej.41:38). Perhatikan juga Bezaleel dan Oholiab yang dipenuhi Roh Allah untuk melaksanakan berbagai karya seni yang perlu dalam pembangunan Kemah Suci dan juga mengajar orang lain (Kel.31:1-11, 35:30-35). Pengertian "dipenuhi Roh Kudus" di sini tidaklah persis sama dengan baptisan Roh Kudus dalam Perjanjian Baru.
Roh Tuhan menghinggapi banyak hakim, seperti Otniel (Hak.3:9-10), Gideon (Hak.6:34), Yefta (Hak.11:29) dan Simson (Hak.14:5-5, 15:14-16); contoh-contoh ini menyatakan prinsip abadi Allah bahwa ketika Dia memilih untuk memakai seorang secara luar biasa, Roh Tuhan turun di atas mereka. Dengan kata lain, Roh Kudus datang atas dan menguasakan hanya sedikit orang pilihan untuk pelayanan khusus bagi Allah (Kel.31:3).
Perhatikan bahwa pada zaman Perjanjian Lama, Roh Kudus turun atas atau memenuhi hanya beberapa orang, menguasakan mereka untuk melayani atau bernubuat. Tidak ada pencurahan Roh Kudus secara umum atas semua orang Israel (Yl.2:28-29, Kis.2:4, 16-18), pencurahan Roh dalam arti yang lebih luas ini baru dimulai pada hari raya Pentakosta (Kis.2_1-47).
5). Roh Kudus menubuatkan kehadiran Mesias
Pemazmur mencatat kehadiran Roh pada zamannya dan beberapa penafsir menganggap itu puncak penyataan Roh. Tetapi nabi juga merujuk pada pekerjaan Roh pada masa datang, dan tentang itu ada dua acuan. Pertama, nubuat bahwa Roh akan mendiami tokoh mesianis (Yes.11:2, 42:1-4, 61:1-2). Kedua, nubuat tentang kegiatan Roh dalam umat perjanjian Allah umumnya (Yeh.36:26-27, Yl.2:28).
Kurun waktu antar perjanjian (inter-testamental) kurang mengalami kehadiran Roh. Menurut dugaan, dengan penuh kerinduan orang zaman itu menoleh ke belakang, atau dengan sangat berharap memandang ke depan, tetapi tidak mengalami sukacita sebagai dampak pekerjaan Roh. Namun beberapa penafsir berkata, kuasa Roh Kudus dialami oleh aliran tertentu sebelum kedatangan Kristus.
Alkitab menyebut Roh Kudus juga Roh Allah, Roh Kebenaran, Roh Tuhan, Roh Yesus, Roh Penghibur. Roh Kudus juga dilambangkan dengan nafas, angin, merpati, jari Allah, api. Kepelbagaian itu membantu untuk menerangkan identitas dan kerja Roh.
Ada yang berpendapat bahwa ajaran Perjanjian Lama dan ajaran Perjanjian Baru mengenal pokok ini tak dapat dipersatukan, tetapi pendapat itu tidak benar. Dua kitab itu tidak bertentangan tentang pemeliharaan Allah dan anugerah-Nya, atau tentang tindakan Logos dalam penciptaan dan pekerjaan penyelamatan oleh Anak Allah, atau mengenal Roh Kudus. Bapak dan Anak aktif dalam kedua Kitab Perjanjian itu, dan Roh Kudus bekerja sepanjang zaman. Memang benar, hanya dalam Perjanjian Baru terdapat gambaran rinci mengenal aktivitas-Nya. Tetapi ajaran Tuhan Yesus dan para rasul sama sekali tidak bertentangan dengan apa yang dapat dipelajari dari penulis Perjanjian Lama.
Karena Allah itu Roh adanya (Yoh.4:24), pemikiran tentang Trinitas berasaskan 'Roh', mengaburkan perbedaan antara Roh, Bapak, dan Anak. Berbicara mengenal Roh sebagai tali kasih antara Bapak dan Anak, atau mendefinisikan Roh sebagai 'tindakan hidup Allah di dunia', memang menekankan kebenaran berharga namun cenderung mengurangi kepribadian Roh, sehingga Ia menjadi tidak lebih dari pengaruh atau kekuatan yang bersifat baik.
Dalam Perjanjian Lama, tentang aktivitas Roh memang lebih mudah diterangkan sebagai aktivitas dari sesuatu yang “impersonal / tidak berpribadi” daripada berita Perjanjian Baru. Tetapi Allah hadir secara pribadi dan berkuasa melalui Roh-Nya. Dalam kedua Kitab Perjanjian ada gerakan dalam pekerjaan Roh Kudus dari eksternal ke internal, dari lahiriah ke batiniah, dan dari penerapan atas 'keadaan' ke penerapan atas 'watak', ihwal yang ragawi dan amoral menuju ke yang rohani dan moral.
6). Roh Kudus ingin menuntun seseorang pada tingkat kehidupan benar dan bermoral
Daud menegaskan hal ini dalam beberapa mazmurnya (Mzm.51:12-15, 143:10). Umat Allah yang mengikuti jalan mereka sendiri dan tidak mendengarkan Allah sebenarnya menolak untuk mengikut jalan Roh (Kej.16:2). Orang yang lalai untuk hidup sesuai dengan Roh Allah sudah pasti mengalami suatu bentuk hukuman Allah (Bil.14:29, Ul,1:26).
Bagi pemazmur kehadiran Roh Kudus berarti kehancuran roh manusia dan penyesalan, hati yang bersih, setia dan bahagia. Roh Allah disamakan dengan kehadiran-Nya dan keduanya tak dapat dihindari (Mzm.130:7). Pendekatan dan kuasa Allah membuat pemazmur menaikkan permohonan supaya hati nuraninya diselidiki dan ia dipimpin di jalan kekal (ay.23-24).
Janji Kuasa Sepenuhnya Dari Roh Kudus
Perjanjian Lama memandang ke depan pada zaman Roh yang akan datang, yaitu zaman Perjanjian Baru.
a). Peranan Roh Kudus dalam hidup Mesias
Pada beberapa peristiwa, para nabi bernubuat tentang peranan yang akan dimainkan Roh di dalam hidup Mesias yang akan datang. Yesaya secara khusus melukiskan Raja dan Hamba Tuhan yang akan datang sebagai Dia yang atasnya Roh Allah akan tinggal secara khusus (Yes.11;1-2, 42:1, 61:1-3). Ketika Yesus membaca dari Yes.61:1-11 di sinagoge Nazaret, Dia mengakhirinya dengan mengatakan "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" (Luk.4:21).
b). Pemenuhan Roh Kudus atas Umat-Nya
Nubuat Perjanjian Lama lainnya memandang ke depan ketika akan terjadi pencurahan Roh Kudus secara umum atas semua umat Allah. Bagian yang paling terkemuka ialah Yoel 2:28-29, nas yang dikutip pada hari Pentakosta oleh Petrus (Kis.2:17-18); tetapi berita yang sama juga dapat dijumpai dalam Yes.32:15-17, 44:3-5, 59:20-21; Yeh.11:19-20, 36:26-27, 37:14, 39:29.
Allah berjanji bahwa ketika hidup dan kuasa Roh-Nya akan turun atas umat-Nya, mereka akan disanggupkan untuk bernubuat, melihat penglihatan, mendapat mimpi-mimpi nubuat, hidup dengan taat, kudus dan benar, dan bersaksi dengan kuasa besar. Jadi nabi-nabi dalam Perjanjian Lama melihat ke depan dan bernubuat tentang zaman Mesias ketika pencurahan dan pemenuhan Roh Kudus atas seluruh umat manusia akan terjadi, akhirnya hal itu terjadi pada hari Pentakosta (sepuluh hari setelah Yesus naik ke sorga), dengan hasil penuaian keselamatan yang besar (Yl.2:28,32, Kis.2:41, 4:4, 13:44 & 48-49).
Ayat penutup, Roh Kudus Mahahadir : “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.” (Mazmur 139:7-8) (Diracik dari Sumbernya : Ensiklopedia, Alkitab Sabda & lainnya). Agus Hardjanta.
Ayat penuntun : "Kemudian dari pada itu akan terjadi bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu." (Yoel 2: 29-29)
Karya Nyata Roh Kudus
1). Roh Kudus memainkan peranan aktif dalam penciptaan
Ayat kedua di Alkitab kedua mengatakan bahwa : “Roh melayang-layang di atas permukaan air” (Kej.1:2), bersiap-siap untuk firman kreatif Allah untuk membentuk dunia, membentuk manusia, pencipta kehidupan (Kej.2:7), mencerahkan langit (Ayb.26:13), memberikan hidup kepada makhluk-makhluk ciptaan Allah, memelihara kehidupan binatang, dan membaharui permukaan bumi (Ayb.33:4, Mzm.104:30). Baik Firman Allah (unsur kedua dalam Tritunggal) maupun Roh Allah menjadi pelaksana dalam penciptaan Demikian, pemazmur mengakui peranan Roh ketika menyatakan, "Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentara-Nya" (Mzm.33:6).
Roh itulah bahasa Ibrani “ruah” (serupa “nafas & angin”) Allah, tenaga dan kekuatan Allah, asas dari kehidupan manusia dalam segala seginya. Manusia terdiri dari : roh, jiwa dan tubuh, terbuka bagi kuasa Roh Allah, belajar mencerminkan Allah. Roh manusia adalah 'pelita Tuhan' bila berada dalam Roh Tuhan (Ams.20:27). Bila roh manusia mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Allah, maka ia memenuhi kehendak Tuhan atas dirinya. Manusia mempunyai roh atau roh adalah sinonim dari ia mempunyai 'hati' atau ia adalah pribadi. Sayang, karena dosa, manusia membuat dirinya menjadi pusat hidupnya. Dalam keadaan ini ia merusak kepribadiannya sendiri, tidak menghormati Allah dan menghinakan Roh-Nya. Tetapi bila kepribadiannya berpusat pada Roh Allah maka ia mempermuliakan Allah.
2). Roh Kudus berperan aktif dalam menyampaikan amanat Allah kepada umat-Nya
Roh datang pada orang yang dipilih Allah untuk tugas tertentu dan menganugerahkan kecakapan untuk mengemban tugas itu, misal : keahlian (Kel.31:3), kepemimpinan (Hak.3;10), kekuatan badani (Hak.14:6). Hal itu dibuat-Nya tanpa harus mengubah moral orang itu.
Roh Kuduslah yang mengajar orang Israel di padang gurun (Neh.9:20). Ketika para pemazmur Israel memanjatkan puji-pujian mereka, hal itu dilakukan dengan Roh Tuhan (2Sam.23:2). Demikian pula, para nabi diilhami oleh Roh Allah untuk memberitakan firman-Nya kepada umat itu (Bil.11:29, dll). Menurut Yehezkiel, salah satu kunci untuk menemukan nabi palsu ialah bahwa mereka "bernubuat sesuka hatinya" dan bukan dari Roh Allah (Yeh.13:2-3), tetapi perhatikan, bahwa ada kemungkinan Roh Allah menghinggapi seorang yang hubungannya tidak benar dengan Allah agar ia menyampaikan berita yang benar tentang umat Allah
3). Roh Kudus mengilhami para nabi dan menguasai kepemimpinan umat-Nya
Ada kalanya mereka yang fanatik mengatakan dini digerakkan oleh Roh Kudus melakukan hal-hal yang bagi orang-orang lain adalah berlebih-lebihan. Orang-orang lain itu sangat berhati-hati dan lebih mengerti perihal rohani. Akibatnya orang-orang lain itu cenderung memisahkan dini dari kelompok fanatik itu, dan tidak begitu gamblang menyebut diri didiami oleh Roh Kudus (Ams.7:14, Yer.31:33, Hos.9:7). Sementara itu ada pula nabi yang sungguh-sungguh menyadari peranan dan pengaruh Roh Kudus. Karya Roh Kudus dipandang tinggi bobotnya dalam wujud moral, sedangkan kemungkinan bergerak secara spontan dalam hal-hal rohani dan kebebasan melampaui kebiasaan diakui.
Pada prinsipnya pandangan ini diulangi oleh Yesaya dan Yehezkiel, yang terus terang dan tegas menyamakan Roh Kudus dengan Allah (Yes.63:10-11) dan memberikan dua dari ketiga contoh dalam Perjanjian Lama dimana istilah 'Roh Kudus' digunakan.
Musa, adalah seorang yang dipenuhi Roh Allah sedemikian rupa sehingga ia ikut merasakan perasaan Allah, menderita bersama-Nya dan menjadi marah terhadap dosa bersama Dia (Kel.33:11). Ketika Musa dengan taat memilih tujuh puluh tua-tua untuk membantunya memimpin bangsa Israel, Allah mengambil Roh yang ada pada Musa dan menaruh-Nya atas mereka (bil.11”12-17).
Demikian pula, ketika Yosua ditugaskan untuk menggantikan Musa sebagai pemimpin, Allah menunjukkan bahwa "roh" (yaitu Roh Kudus) ada di dalam dirinya (Bil.27:18). Roh yang sama menguasai Gideon (Hak.6:34), Daud (1Sam.16:13) dan Zerubabel (Za.4:6). Dengan kata lain, di dalam Perjanian Lama syarat terpenting yang diperlukan untuk kepemimpinan adalah kehadiran Roh Allah.
4). Roh Kudus datang atas orang-orang tertentu untuk membekali mereka bagi tugas khusus.
Contoh adalah Yusuf yang menerima Roh untuk memungkinkan dia berfungsi secara efektif dalam pemerintahan Firaun (Kej.41:38). Perhatikan juga Bezaleel dan Oholiab yang dipenuhi Roh Allah untuk melaksanakan berbagai karya seni yang perlu dalam pembangunan Kemah Suci dan juga mengajar orang lain (Kel.31:1-11, 35:30-35). Pengertian "dipenuhi Roh Kudus" di sini tidaklah persis sama dengan baptisan Roh Kudus dalam Perjanjian Baru.
Roh Tuhan menghinggapi banyak hakim, seperti Otniel (Hak.3:9-10), Gideon (Hak.6:34), Yefta (Hak.11:29) dan Simson (Hak.14:5-5, 15:14-16); contoh-contoh ini menyatakan prinsip abadi Allah bahwa ketika Dia memilih untuk memakai seorang secara luar biasa, Roh Tuhan turun di atas mereka. Dengan kata lain, Roh Kudus datang atas dan menguasakan hanya sedikit orang pilihan untuk pelayanan khusus bagi Allah (Kel.31:3).
Perhatikan bahwa pada zaman Perjanjian Lama, Roh Kudus turun atas atau memenuhi hanya beberapa orang, menguasakan mereka untuk melayani atau bernubuat. Tidak ada pencurahan Roh Kudus secara umum atas semua orang Israel (Yl.2:28-29, Kis.2:4, 16-18), pencurahan Roh dalam arti yang lebih luas ini baru dimulai pada hari raya Pentakosta (Kis.2_1-47).
5). Roh Kudus menubuatkan kehadiran Mesias
Pemazmur mencatat kehadiran Roh pada zamannya dan beberapa penafsir menganggap itu puncak penyataan Roh. Tetapi nabi juga merujuk pada pekerjaan Roh pada masa datang, dan tentang itu ada dua acuan. Pertama, nubuat bahwa Roh akan mendiami tokoh mesianis (Yes.11:2, 42:1-4, 61:1-2). Kedua, nubuat tentang kegiatan Roh dalam umat perjanjian Allah umumnya (Yeh.36:26-27, Yl.2:28).
Kurun waktu antar perjanjian (inter-testamental) kurang mengalami kehadiran Roh. Menurut dugaan, dengan penuh kerinduan orang zaman itu menoleh ke belakang, atau dengan sangat berharap memandang ke depan, tetapi tidak mengalami sukacita sebagai dampak pekerjaan Roh. Namun beberapa penafsir berkata, kuasa Roh Kudus dialami oleh aliran tertentu sebelum kedatangan Kristus.
Alkitab menyebut Roh Kudus juga Roh Allah, Roh Kebenaran, Roh Tuhan, Roh Yesus, Roh Penghibur. Roh Kudus juga dilambangkan dengan nafas, angin, merpati, jari Allah, api. Kepelbagaian itu membantu untuk menerangkan identitas dan kerja Roh.
Ada yang berpendapat bahwa ajaran Perjanjian Lama dan ajaran Perjanjian Baru mengenal pokok ini tak dapat dipersatukan, tetapi pendapat itu tidak benar. Dua kitab itu tidak bertentangan tentang pemeliharaan Allah dan anugerah-Nya, atau tentang tindakan Logos dalam penciptaan dan pekerjaan penyelamatan oleh Anak Allah, atau mengenal Roh Kudus. Bapak dan Anak aktif dalam kedua Kitab Perjanjian itu, dan Roh Kudus bekerja sepanjang zaman. Memang benar, hanya dalam Perjanjian Baru terdapat gambaran rinci mengenal aktivitas-Nya. Tetapi ajaran Tuhan Yesus dan para rasul sama sekali tidak bertentangan dengan apa yang dapat dipelajari dari penulis Perjanjian Lama.
Karena Allah itu Roh adanya (Yoh.4:24), pemikiran tentang Trinitas berasaskan 'Roh', mengaburkan perbedaan antara Roh, Bapak, dan Anak. Berbicara mengenal Roh sebagai tali kasih antara Bapak dan Anak, atau mendefinisikan Roh sebagai 'tindakan hidup Allah di dunia', memang menekankan kebenaran berharga namun cenderung mengurangi kepribadian Roh, sehingga Ia menjadi tidak lebih dari pengaruh atau kekuatan yang bersifat baik.
Dalam Perjanjian Lama, tentang aktivitas Roh memang lebih mudah diterangkan sebagai aktivitas dari sesuatu yang “impersonal / tidak berpribadi” daripada berita Perjanjian Baru. Tetapi Allah hadir secara pribadi dan berkuasa melalui Roh-Nya. Dalam kedua Kitab Perjanjian ada gerakan dalam pekerjaan Roh Kudus dari eksternal ke internal, dari lahiriah ke batiniah, dan dari penerapan atas 'keadaan' ke penerapan atas 'watak', ihwal yang ragawi dan amoral menuju ke yang rohani dan moral.
6). Roh Kudus ingin menuntun seseorang pada tingkat kehidupan benar dan bermoral
Daud menegaskan hal ini dalam beberapa mazmurnya (Mzm.51:12-15, 143:10). Umat Allah yang mengikuti jalan mereka sendiri dan tidak mendengarkan Allah sebenarnya menolak untuk mengikut jalan Roh (Kej.16:2). Orang yang lalai untuk hidup sesuai dengan Roh Allah sudah pasti mengalami suatu bentuk hukuman Allah (Bil.14:29, Ul,1:26).
Bagi pemazmur kehadiran Roh Kudus berarti kehancuran roh manusia dan penyesalan, hati yang bersih, setia dan bahagia. Roh Allah disamakan dengan kehadiran-Nya dan keduanya tak dapat dihindari (Mzm.130:7). Pendekatan dan kuasa Allah membuat pemazmur menaikkan permohonan supaya hati nuraninya diselidiki dan ia dipimpin di jalan kekal (ay.23-24).
Janji Kuasa Sepenuhnya Dari Roh Kudus
Perjanjian Lama memandang ke depan pada zaman Roh yang akan datang, yaitu zaman Perjanjian Baru.
a). Peranan Roh Kudus dalam hidup Mesias
Pada beberapa peristiwa, para nabi bernubuat tentang peranan yang akan dimainkan Roh di dalam hidup Mesias yang akan datang. Yesaya secara khusus melukiskan Raja dan Hamba Tuhan yang akan datang sebagai Dia yang atasnya Roh Allah akan tinggal secara khusus (Yes.11;1-2, 42:1, 61:1-3). Ketika Yesus membaca dari Yes.61:1-11 di sinagoge Nazaret, Dia mengakhirinya dengan mengatakan "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" (Luk.4:21).
b). Pemenuhan Roh Kudus atas Umat-Nya
Nubuat Perjanjian Lama lainnya memandang ke depan ketika akan terjadi pencurahan Roh Kudus secara umum atas semua umat Allah. Bagian yang paling terkemuka ialah Yoel 2:28-29, nas yang dikutip pada hari Pentakosta oleh Petrus (Kis.2:17-18); tetapi berita yang sama juga dapat dijumpai dalam Yes.32:15-17, 44:3-5, 59:20-21; Yeh.11:19-20, 36:26-27, 37:14, 39:29.
Allah berjanji bahwa ketika hidup dan kuasa Roh-Nya akan turun atas umat-Nya, mereka akan disanggupkan untuk bernubuat, melihat penglihatan, mendapat mimpi-mimpi nubuat, hidup dengan taat, kudus dan benar, dan bersaksi dengan kuasa besar. Jadi nabi-nabi dalam Perjanjian Lama melihat ke depan dan bernubuat tentang zaman Mesias ketika pencurahan dan pemenuhan Roh Kudus atas seluruh umat manusia akan terjadi, akhirnya hal itu terjadi pada hari Pentakosta (sepuluh hari setelah Yesus naik ke sorga), dengan hasil penuaian keselamatan yang besar (Yl.2:28,32, Kis.2:41, 4:4, 13:44 & 48-49).
Ayat penutup, Roh Kudus Mahahadir : “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.” (Mazmur 139:7-8) (Diracik dari Sumbernya : Ensiklopedia, Alkitab Sabda & lainnya). Agus Hardjanta.
Keabadian Roh Kudus
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari padaKu.” (Yoh 16 : 13, 14).
Kita bersyukur karena iman kita mengenal pribadi Roh Kudus bersama-sama dengan Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus adalah Allah yang Esa dan benar, layak dipuji dan dimuliakan selama-lamanya. Roh Kudus yang mengubah jiwa mausia yang rusak karena dosa menjadi Rumah Allah. Penciptaan alam semesta, para nabi dan penulis Alkitab menerima ilham dari Roh Kudus, pada masa Perjanjian Lama Roh kudus menubuatkan akan kehadiran Mesias ke dunia. Pentakosta merupakan peristiwa dicurahkan Roh Kudus sehingga para murid memperoleh kuasa dan menjadi saksi bagi Tuhan Yesus, bahkan Roh Kudus akan memimpin, menghibur dan menolong kita sampai selama-lamanya.
Atas latar belakang tersebut maka Keabadian Roh Kudus perlu dibahas dalam tulisan ini, perlu diawali dengan Karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, pribadi Roh kudus, Roh Kudus senantiasa menyertai kita sepanjang masa.
Kritik dan saran yang membangun sangat dinantikan demi kelengkapan dan kesempurnaan materi pembahasan judul tersebut di atas.
KARYA ROH KUDUS DALAM PERJANJIAN LAMA
Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus adalah Esa sehingga seluruh karya Allah tidak bisa dipisah-pisahkan secara terdikotomi, tetapi kita bisa menyusun pengelompokannya sehingga lebih dapat kita pahami bersama, tentang karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama ada lima jenis yaitu : Pertama Roh Kudus dalam penciptaan alam semesta, Kedua Rph Kudus menlengkapi bagi pelayanan, Ketiga Roh Kudus mengilhami para nabi dan penulis Alkitab, Keempat Roh Kudus menghasilkam kehidipun mermorial dan Kelima Roh Kudus menubuatkan Mesias.
Roh Kudus dalam penciptaan alam semesta
Pada awal penciptaan alam semesta disebutkan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, ketika Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, Roh Kudus dalam bahasa Ibraninya Ruakh, sedang dalam Alkitab : Roh Allah, Roh Kebenaran, Roh Tuhan, Roh Yesus, Roh Penghibur, Roh Penolong, Roh Sukacita, Roh Kudus juga dilambangkan dengan nafas, angin, merpati, jari Allah, berbagai lambang ini membantu menerangkan identitas dan karya Roh Kudus.
Roh Kudus melengkapi bagi pelayanan
Yusuf dalam pelayanannya di Mesir menjadi kepercayaan raja karena Roh Kudus melengkapinya, Musa yang tidak pandai berbicara dipilih Tuhan untuk memimpin bangsanya sehingga menjadi nabi besar karena Roh Kudus melengkapinya, Daud menjadi raja kebanggaan bangsanya karena Roh Kudus melengkapinya.
Roh Kudus mengilhami para nabi dan penulis Alkitab
Alkitab bukanlah pernyataan Allah yang pertama kali. Kitab Kejadian bukan saja merupakan pendahuluan, tetapi juga penjelasan dan menjadi landasan bagi perkara berikutnya. Segala tema besar yang diterangkan dalam kitab-kitab berikutnya diibaratkan sebagai sungai-sungai yamg semakin jauh dari hulunya. Namun itu tidak bertentangan satu sama lain karena Roh Kudus mengilhami para nabi dan penulis Alkitab.
Roh Kudus menghasilkan kehidupan mermorial
Adam, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa dan tokoh-tokoh Alkitab menjadi pemegang peran sangat penting dalam karya Allah , bukan karena kemampuan dan kehebatan mereka tetapi karena karya Roh Kudus.
Roh Kudus menubuatkan Mesias
Nubuat akan kelahiran Mesias dan KerajaanNya yang tertulis dalam Peerjanjian Lama adalah karya Roh Kudus. Sehingga Perjanjian Baru merupakan penggenapan dari pada nubuat tersebut, Perjanjian Lama tanpa Perjainjian Baru bagaikan simfoni yang tidak tuntas.
KARYA ROH KUDUS DALAM PERJANJIAN BARU
Roh Kudus dalam Perjanjian Baru berperan : Pertama Roh Kudus dalam kehidupan Yesus. Kedua Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Ketiga Roh Kudus dijelaskan dalam seluruh ajaran Paulus dan Keempat Roh Kudus, Roh Allah dan Roh Kristus satu kesatuan.
Roh Kudus dalam kehidupan Yesus
Sejak dalam kandungan, kelahiran, kehidupan, kematian di kayu salaib, kebangkitan, menyatakan diriNya kepada para murid, kenaikan ke surga, pemerintahanNya, peristiwa Pentakosta, kedatanganNya kembali untuk menyatakan Kerajaan Allah secara sempurna adalah bukti nyata Roh Kudus dalam kehidupan Yesus.
Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya
Sejak kita bertobat dan percaya akan penyelamatan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa kita, ditandai kita dibaptis, maka Roh Kudus ada dalam kehidupan orang percaya, hal itu sebagai realisasi Allah terlebih dulu mengasih kita, sebelum kita mengasihiNya. Dan kita mengucap syukur atas kasih yang begitu besar bagi kita, sehingga kita hidup sebagai orang yang dikuduskan dan berusaha untuk tidak mendukakan Roh Kudus, mohon kekuatan untuk mengahasikan buah-buah Roh demi kemulaiaanNya.
Roh Kudus dijelaskan dalam ajaran Paulus
Gereja adalah persekutuan orang beriman merupakan organisme Tubuh Kristus yang dijiwai oleh hidupNya dalam karya Roh Kudus. Panggilan, janji dan tujuannya dari surga. Dari Paulus kita mengetahui bahwa mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit (1 Tes 4 : 16) dan orang suci yang masih hidup akan diubah (1 Kor 15 : 51), lalu diangkat menyambut kedatanganNya di atas awan. Injil membawa orang beriman ke dalam persekutuan dengan Bapa, dengan orang-orang beriman yang lain dan dengan Kristus, sehingga Injil membawa orang beriman masuk ke dalam rencana Allah.
Roh Kudus. Roh Allah dan Roh Kristus adalah Esa
“Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepadaMu. Ya Bapa yang maha Kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (Yoh 17 : 11).Roh Allah, Roh Pencipta/Khalik,Roh Kristus, Roh Yesus, Roh Penolong, Roh Penghibur, Roh Kebenaran, Roh Tuhan, Roh Sukacita adalah Esa, dan layak dipuji dan dimuliakan selama-lamanya.
PRIBADI ROH KUDUS
Roh Kudus adalah salah satu dari pribadi Allah karena Allah di atas kita, Allah bersama kita dan Allah di dalam kita itulah Roh kudus/ Roh Allah itu Kudus. Roh Allah berbeda dengan roh manusia secara kualitatif. Roh Allah berbeda dengan roh manusia, roh zaman, roh kebudayaan, roh sejarah dan roh umat manusia. Dua ciri khas Roh Kudus adalah yang pertama kasih Ilahi sehingga nyata dalam kasih karunia dalam karya penyelamatan Tuhan Yesus,dan yang kedua adalah kuasaNya yang mampu mengubah tubuh kita yang berdosa menjadi Rumah Allah sehingga kita dikuduskan untuk senantiasa memuliakan namaNya. Roh Kuduslah yang menghubungkan kita dengan Allah Bapa dan Anak Allah Tuhan Yesus Kristus.
PENTAKOSTA
Pada hari yang kelimapuluh sesudah Paskah dirayakan hari raya panen gandum, dan pada hari itu dijadikan hari merdeka, karena hari itu merupakan peingatan turunnya hukum Allah di gunung Sinai. Dan pada hari kelimapuluh setelah kebangkitan Tuhan Yesus di dalam Bait Allah di Yerusalem terjadi peristiwa dicurahkannya Roh Kudus, sehingga hingga kini hari raya itu disebut Pentakosta, artinya hari kelimapuluh sesudah Paskah/ Kebangkitan Tuhan Yesus, sepuluh hari sebelum itu Tuhan Yesus naik ke surga di bukit Zaitun Ia berkata : “ Kamu akan beroleh kuasa kelak apabila Roh Kudus turun ke atas kamu , dan kamu akan menjadi saksi bagiKu, baik di Yerusalem, maupun di seluruh tanah Yudea, atau di Samaria sehingga sampai ke ujung bumi.” (Kis 1 : 8). Hari Raya panen ini dipilih Tuhan sebagai hari turunnya Roh Kudus, yang akan mengumpulkan panenan segala bangsa di dunia. Tercurahnya Roh Kudus hanya terjadi sekali untuk sepanjang waktu/ selama-lamanya, dan kita tidak boleh menantikan terulangnya kejadian seperti itu. Pekerjaan Roh Kudus dilakukan dalam hati manusia yang terdalam dan tujuannya untuk memuliakan Tuhan Yesus. (Yoh 16 : 14).
Kepenuhan Roh Kudus
Pada peristiwa Pentakosata maka para murid memperoleh kepenuhan Roh Kudus (Kis 2: 4), sehingga saat ini banyak orang beriman merindukan memperoleh kepenuhan Roh Kudus, hal ini bisa dimungkinkan dengan tiga kriteria. Pertama membawa kemuliaan Tuhan Allah dalam Yesus Kristus, kedua menghasilkan buah-buah Roh dan ketiga itu dinilai/ disaksikan oleh orang lain dan bukan penilaian sendiri. Kepenuhan Roh Kudus tidak mungkin sepanjang waktu, meskipun karya Roh Kudus bekerja secara abadi/ berkesinambungan dan konsisten , hanya karena keterbatasan dan egoisme/ dosa kita yang menghalangi karyaNya.
Hari keselamatan
Alkitab tidak mengatakan semua orang akan diselamatkan ataupun bahwa manusia yang menolak akan dibinasakan, Alkitab bermaksud supaya anugerah yang diberikan Tuhan dalam karya penyelamatan Tuhan Yesus, harus kita perhatikan dengan sunguh-sungguh, dan kita harus senantiasa peka akan karya Roh Kudus sehingga pemisahan antara domba yang melambangkan orang percaya dan kambing bagi orang yang tidak percaya , wajib kita sadari betapa pentingnya pemberitaan Injil dengan pimpinan Roh Kudus. Seperti titik-tiitk dilingkaran harus senantiasa melihat titik pusatnya, demikian juga perjalanan hidup manusia harus senantiasa berpusat penyelamatan Tuhan Yesus melelaui karya Roh Kudus agar titik hari peradilan menjadi hari keselamatan kita.
KEABADIAN ROH KUDUS
Sejak penciptaan alam semesta beserta seluruh isinya, sepanjang perjalanan waktu dari awal sampai akhir, Roh Kudus senantiasa berkarya yang menghubungkan Allah Bapa dan karya penyelamatan Tuhan Yesus maka keabadian Roh Kudus tidak bisa kita abaikan agar kita memperhatikan sungguh-sungguh hasil keselamatan yang dianugerahkan Tuhan Allah bagi umat manusia sehingga pada hari peradilan menghasilkan keselamatan jiwa kita. Walaupun Alkitab juga tidak mengatakan bahwa orang yang menolak kasih karunia Allah akan dibinasakan, tetapi kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus memberi jaminan keselamatan manusia, oleh karena itu kita terpanggil menjadi saksi sampai ke ujung bumi dengan mohon pertolongan Roh Kudus.
Pendidikan jemaat
Agar sasaran kita atas keabadian Roh Kudus menghasilkan keselamatan maka perlu pendidikan jemaat baik secara formal seperti katekisasi, pemahaman Alkitab, sekolah minggu, persekutuan doa, ibadah rutin, dan pemeliharaan melalui sakramen baptis. perjamuan kudus, sidi, serta persekutuan wilayah, dan lebih penting pendidikan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar kita menjadi saksi yang berkenan bagi kemuliaan namaNya. Dalam kehidupan nyata sehari-hari merupakan wahana yang sangat penting bagi pendewasaan iman untuk bersaksi agar dimampukan melaksanakan Firman Tuhan dengan kekuatan atas kuasaNya. Kiranya kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Tuhan Yesus menyertai kita dalam kebenaran dan kasih. Amin.
Kita bersyukur karena iman kita mengenal pribadi Roh Kudus bersama-sama dengan Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus adalah Allah yang Esa dan benar, layak dipuji dan dimuliakan selama-lamanya. Roh Kudus yang mengubah jiwa mausia yang rusak karena dosa menjadi Rumah Allah. Penciptaan alam semesta, para nabi dan penulis Alkitab menerima ilham dari Roh Kudus, pada masa Perjanjian Lama Roh kudus menubuatkan akan kehadiran Mesias ke dunia. Pentakosta merupakan peristiwa dicurahkan Roh Kudus sehingga para murid memperoleh kuasa dan menjadi saksi bagi Tuhan Yesus, bahkan Roh Kudus akan memimpin, menghibur dan menolong kita sampai selama-lamanya.
Atas latar belakang tersebut maka Keabadian Roh Kudus perlu dibahas dalam tulisan ini, perlu diawali dengan Karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, pribadi Roh kudus, Roh Kudus senantiasa menyertai kita sepanjang masa.
Kritik dan saran yang membangun sangat dinantikan demi kelengkapan dan kesempurnaan materi pembahasan judul tersebut di atas.
KARYA ROH KUDUS DALAM PERJANJIAN LAMA
Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus adalah Esa sehingga seluruh karya Allah tidak bisa dipisah-pisahkan secara terdikotomi, tetapi kita bisa menyusun pengelompokannya sehingga lebih dapat kita pahami bersama, tentang karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama ada lima jenis yaitu : Pertama Roh Kudus dalam penciptaan alam semesta, Kedua Rph Kudus menlengkapi bagi pelayanan, Ketiga Roh Kudus mengilhami para nabi dan penulis Alkitab, Keempat Roh Kudus menghasilkam kehidipun mermorial dan Kelima Roh Kudus menubuatkan Mesias.
Roh Kudus dalam penciptaan alam semesta
Pada awal penciptaan alam semesta disebutkan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, ketika Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, Roh Kudus dalam bahasa Ibraninya Ruakh, sedang dalam Alkitab : Roh Allah, Roh Kebenaran, Roh Tuhan, Roh Yesus, Roh Penghibur, Roh Penolong, Roh Sukacita, Roh Kudus juga dilambangkan dengan nafas, angin, merpati, jari Allah, berbagai lambang ini membantu menerangkan identitas dan karya Roh Kudus.
Roh Kudus melengkapi bagi pelayanan
Yusuf dalam pelayanannya di Mesir menjadi kepercayaan raja karena Roh Kudus melengkapinya, Musa yang tidak pandai berbicara dipilih Tuhan untuk memimpin bangsanya sehingga menjadi nabi besar karena Roh Kudus melengkapinya, Daud menjadi raja kebanggaan bangsanya karena Roh Kudus melengkapinya.
Roh Kudus mengilhami para nabi dan penulis Alkitab
Alkitab bukanlah pernyataan Allah yang pertama kali. Kitab Kejadian bukan saja merupakan pendahuluan, tetapi juga penjelasan dan menjadi landasan bagi perkara berikutnya. Segala tema besar yang diterangkan dalam kitab-kitab berikutnya diibaratkan sebagai sungai-sungai yamg semakin jauh dari hulunya. Namun itu tidak bertentangan satu sama lain karena Roh Kudus mengilhami para nabi dan penulis Alkitab.
Roh Kudus menghasilkan kehidupan mermorial
Adam, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa dan tokoh-tokoh Alkitab menjadi pemegang peran sangat penting dalam karya Allah , bukan karena kemampuan dan kehebatan mereka tetapi karena karya Roh Kudus.
Roh Kudus menubuatkan Mesias
Nubuat akan kelahiran Mesias dan KerajaanNya yang tertulis dalam Peerjanjian Lama adalah karya Roh Kudus. Sehingga Perjanjian Baru merupakan penggenapan dari pada nubuat tersebut, Perjanjian Lama tanpa Perjainjian Baru bagaikan simfoni yang tidak tuntas.
KARYA ROH KUDUS DALAM PERJANJIAN BARU
Roh Kudus dalam Perjanjian Baru berperan : Pertama Roh Kudus dalam kehidupan Yesus. Kedua Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Ketiga Roh Kudus dijelaskan dalam seluruh ajaran Paulus dan Keempat Roh Kudus, Roh Allah dan Roh Kristus satu kesatuan.
Roh Kudus dalam kehidupan Yesus
Sejak dalam kandungan, kelahiran, kehidupan, kematian di kayu salaib, kebangkitan, menyatakan diriNya kepada para murid, kenaikan ke surga, pemerintahanNya, peristiwa Pentakosta, kedatanganNya kembali untuk menyatakan Kerajaan Allah secara sempurna adalah bukti nyata Roh Kudus dalam kehidupan Yesus.
Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya
Sejak kita bertobat dan percaya akan penyelamatan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa kita, ditandai kita dibaptis, maka Roh Kudus ada dalam kehidupan orang percaya, hal itu sebagai realisasi Allah terlebih dulu mengasih kita, sebelum kita mengasihiNya. Dan kita mengucap syukur atas kasih yang begitu besar bagi kita, sehingga kita hidup sebagai orang yang dikuduskan dan berusaha untuk tidak mendukakan Roh Kudus, mohon kekuatan untuk mengahasikan buah-buah Roh demi kemulaiaanNya.
Roh Kudus dijelaskan dalam ajaran Paulus
Gereja adalah persekutuan orang beriman merupakan organisme Tubuh Kristus yang dijiwai oleh hidupNya dalam karya Roh Kudus. Panggilan, janji dan tujuannya dari surga. Dari Paulus kita mengetahui bahwa mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit (1 Tes 4 : 16) dan orang suci yang masih hidup akan diubah (1 Kor 15 : 51), lalu diangkat menyambut kedatanganNya di atas awan. Injil membawa orang beriman ke dalam persekutuan dengan Bapa, dengan orang-orang beriman yang lain dan dengan Kristus, sehingga Injil membawa orang beriman masuk ke dalam rencana Allah.
Roh Kudus. Roh Allah dan Roh Kristus adalah Esa
“Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepadaMu. Ya Bapa yang maha Kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (Yoh 17 : 11).Roh Allah, Roh Pencipta/Khalik,Roh Kristus, Roh Yesus, Roh Penolong, Roh Penghibur, Roh Kebenaran, Roh Tuhan, Roh Sukacita adalah Esa, dan layak dipuji dan dimuliakan selama-lamanya.
PRIBADI ROH KUDUS
Roh Kudus adalah salah satu dari pribadi Allah karena Allah di atas kita, Allah bersama kita dan Allah di dalam kita itulah Roh kudus/ Roh Allah itu Kudus. Roh Allah berbeda dengan roh manusia secara kualitatif. Roh Allah berbeda dengan roh manusia, roh zaman, roh kebudayaan, roh sejarah dan roh umat manusia. Dua ciri khas Roh Kudus adalah yang pertama kasih Ilahi sehingga nyata dalam kasih karunia dalam karya penyelamatan Tuhan Yesus,dan yang kedua adalah kuasaNya yang mampu mengubah tubuh kita yang berdosa menjadi Rumah Allah sehingga kita dikuduskan untuk senantiasa memuliakan namaNya. Roh Kuduslah yang menghubungkan kita dengan Allah Bapa dan Anak Allah Tuhan Yesus Kristus.
PENTAKOSTA
Pada hari yang kelimapuluh sesudah Paskah dirayakan hari raya panen gandum, dan pada hari itu dijadikan hari merdeka, karena hari itu merupakan peingatan turunnya hukum Allah di gunung Sinai. Dan pada hari kelimapuluh setelah kebangkitan Tuhan Yesus di dalam Bait Allah di Yerusalem terjadi peristiwa dicurahkannya Roh Kudus, sehingga hingga kini hari raya itu disebut Pentakosta, artinya hari kelimapuluh sesudah Paskah/ Kebangkitan Tuhan Yesus, sepuluh hari sebelum itu Tuhan Yesus naik ke surga di bukit Zaitun Ia berkata : “ Kamu akan beroleh kuasa kelak apabila Roh Kudus turun ke atas kamu , dan kamu akan menjadi saksi bagiKu, baik di Yerusalem, maupun di seluruh tanah Yudea, atau di Samaria sehingga sampai ke ujung bumi.” (Kis 1 : 8). Hari Raya panen ini dipilih Tuhan sebagai hari turunnya Roh Kudus, yang akan mengumpulkan panenan segala bangsa di dunia. Tercurahnya Roh Kudus hanya terjadi sekali untuk sepanjang waktu/ selama-lamanya, dan kita tidak boleh menantikan terulangnya kejadian seperti itu. Pekerjaan Roh Kudus dilakukan dalam hati manusia yang terdalam dan tujuannya untuk memuliakan Tuhan Yesus. (Yoh 16 : 14).
Kepenuhan Roh Kudus
Pada peristiwa Pentakosata maka para murid memperoleh kepenuhan Roh Kudus (Kis 2: 4), sehingga saat ini banyak orang beriman merindukan memperoleh kepenuhan Roh Kudus, hal ini bisa dimungkinkan dengan tiga kriteria. Pertama membawa kemuliaan Tuhan Allah dalam Yesus Kristus, kedua menghasilkan buah-buah Roh dan ketiga itu dinilai/ disaksikan oleh orang lain dan bukan penilaian sendiri. Kepenuhan Roh Kudus tidak mungkin sepanjang waktu, meskipun karya Roh Kudus bekerja secara abadi/ berkesinambungan dan konsisten , hanya karena keterbatasan dan egoisme/ dosa kita yang menghalangi karyaNya.
Hari keselamatan
Alkitab tidak mengatakan semua orang akan diselamatkan ataupun bahwa manusia yang menolak akan dibinasakan, Alkitab bermaksud supaya anugerah yang diberikan Tuhan dalam karya penyelamatan Tuhan Yesus, harus kita perhatikan dengan sunguh-sungguh, dan kita harus senantiasa peka akan karya Roh Kudus sehingga pemisahan antara domba yang melambangkan orang percaya dan kambing bagi orang yang tidak percaya , wajib kita sadari betapa pentingnya pemberitaan Injil dengan pimpinan Roh Kudus. Seperti titik-tiitk dilingkaran harus senantiasa melihat titik pusatnya, demikian juga perjalanan hidup manusia harus senantiasa berpusat penyelamatan Tuhan Yesus melelaui karya Roh Kudus agar titik hari peradilan menjadi hari keselamatan kita.
KEABADIAN ROH KUDUS
Sejak penciptaan alam semesta beserta seluruh isinya, sepanjang perjalanan waktu dari awal sampai akhir, Roh Kudus senantiasa berkarya yang menghubungkan Allah Bapa dan karya penyelamatan Tuhan Yesus maka keabadian Roh Kudus tidak bisa kita abaikan agar kita memperhatikan sungguh-sungguh hasil keselamatan yang dianugerahkan Tuhan Allah bagi umat manusia sehingga pada hari peradilan menghasilkan keselamatan jiwa kita. Walaupun Alkitab juga tidak mengatakan bahwa orang yang menolak kasih karunia Allah akan dibinasakan, tetapi kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus memberi jaminan keselamatan manusia, oleh karena itu kita terpanggil menjadi saksi sampai ke ujung bumi dengan mohon pertolongan Roh Kudus.
Pendidikan jemaat
Agar sasaran kita atas keabadian Roh Kudus menghasilkan keselamatan maka perlu pendidikan jemaat baik secara formal seperti katekisasi, pemahaman Alkitab, sekolah minggu, persekutuan doa, ibadah rutin, dan pemeliharaan melalui sakramen baptis. perjamuan kudus, sidi, serta persekutuan wilayah, dan lebih penting pendidikan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar kita menjadi saksi yang berkenan bagi kemuliaan namaNya. Dalam kehidupan nyata sehari-hari merupakan wahana yang sangat penting bagi pendewasaan iman untuk bersaksi agar dimampukan melaksanakan Firman Tuhan dengan kekuatan atas kuasaNya. Kiranya kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Tuhan Yesus menyertai kita dalam kebenaran dan kasih. Amin.
Roh Kudus dan Supranatural
Sampai saat ini orang masih banyak bertanya-tanya bagaimana candi Borobudur bisa berdiri megah sebagai salah satu keajaiban dunia. Mereka mencoba untuk membayangkan bagaimana mengangkat dan menyusun batu demi batu yang beratnya belasan ton, padahal waktu itu belum ada peralatan modern seperti sekarang ini. Bahkan peralatan modern seperti derek raksasa saat ini pun mempunyai keterbatasan dalam daya angkatnya.
Kemudian mereka berpikir bahwa orang-orang yang membangun candi Borobudur ini pasti orang-orang sakti yang mempunyai kuasa daya linuwih atau supranatural.
Dalam Babad tanah Jawi diceritakan betapa banyak orang yang mempunyai kesaktian tertentu.
Pada jaman Brawijaya menjadi raja di Majapahit ada seorang prajurit yang sakti bernama Jaka Dilah yang dapat menggiring segala binatang buruan seperti macan, babi hutan, kijang dsb. dari dalam hutan lebat ke alun-alun kerajaan agar sang Prabu Brawijaya tidak usah bersusah payah berburu ke hutan. Karena kesaktiannya itu maka Jaka Dilah kemudian diangkat menjadi raja di negeri Palembang dan diberi gelar Arya Damar.
Raden Rangga adalah putra Panembahan Senopati satu-satunya dengan keturunan dari Ratu Kali Nyamat. Ia terkenal sangat sakti sehingga siapapun yang ditempeleng, kepalanya pasti remuk. Di depan langgar Ki Juru Mertani terdapat watu kumalasa yaitu batu yang sangat keras, dengan mudahnya ditusuk-tusuk oleh Raden Rangga dengan jarinya sehingga batu tersebut berlubang-lubang. Demikian kesaktian Raden Rangga yang di luar nalar manusia.
Panembahan Senopati juga termasuk orang yang sakti karena ketika diiris dengan pisau cukur oleh Retno Dumilah dari keraton Madiun, kulitnya tidak tergores sama sekali bahkan sampai pisau cukurnya menjadi tumpul.
Disamping orang-orang terkenal di atas, banyak juga orang yang mempunyai ilmu kesaktian sehingga tinatah mendat jinara menter, karena kebal terhadap pukulan, senjata tajam bahkan kebal peluru. Dan mengenai kesaktian ini bukan dimonopoli oleh orang-orang kerajaan jaman dulu, karena pada jaman perjuangan kemerdekaan pun banyak juga orang yang kebal senjata tajam dengan nggembol jimat tertentu. Mereka kebal terhadap peluru dengan ajimat kul buntet, bahkan konon ada yang bisa menghilang dengan aji panglemunan. Banyak pula yang mempunyai ajian-ajian lain untuk kesaktian seperti aji welut putih yang membuat licin dan sulit ditangkap. Ajian lembu sekilan yang tidak mempan baik pukulan maupun senjata karena ada semacam perisai sejengkal yang melindungi tubuhnya. Aji lebur sekethi yang membuat hancur segala macam benda yang dipukul dengan telapak tangan dan masih banyak lagi yang lain.
Roh Kudus
Pada hakekatnya Roh Kudus adalah Allah, seperti yang tertulis dalam Kitab Perjanjian Lama.
‘’Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas air.” (Kej.1 : 2)
“Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.” (Ay.33 : 4)
Dalam Injil Perjanjian Baru bisa kita temui : “Sebab Tuhan adalah Roh…..“ (II Kor.3 : 17)
Petrus berkata pada Ananias bahwa hatinya dikuasai Iblis sehingga mendustai Roh Kudus. Dia tidak dapat dibohongi sebab sesungguhnya yang didustai bukan manusia tetapi Allah. (Kis. 5 : 3,4)
Hakekat Roh Kudus adalah kekal.
“betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah . . . “ (Ibr.9 : 14)
Kitab pertama dalam Perjanjian Baru menyebutkan :
“Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat.28 :20)
Hakekat Roh Kudus adalah Kebenaran.
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran . . . .“ (Yoh.16 : 13)
Hakekat Roh Kudus adalah Mahakuasa.
“Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.” (I Kor.12 : 11)
Hakekat Roh Kudus adalah Mahahadir.
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.” (Yoh.14 : 16)
Hakekat Roh Kudus adalah Mahatahu.
“Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” (I Kor.2 : 10)
Kristus menyatakan asal-usul misi Roh Kudus dengan dua sumber, yang pertama Ia menunjuk kepada Bapa yang akan memberikan seorang Penolong yang lain. (Yoh.14 : 16) dan “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” (Yoh.15 : 26)
Sesungguhnya kita dapat mengakui Ketuhanan Yesus Kristus hanya melalui Roh Kudus. “ . . . dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: Yesus adalah Tuhan, selain oleh Roh Kudus.” (I Kor.12 : 3)
Jaminan diberikan kepada kita bahwa melalui Roh Kudus, Kristus adalah Terang yang sesungguhnya.
“Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.” (Yoh.1 ; 9)
Misi-Nya adalah untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. (Yoh.16 : 8)
Pertama, Roh Kudus membawa kita kepada penyadaran akan dosa, terutama karena dosa itu sendiri tidak menerima Kristus. (Yoh.16 :9)
Kedua, Roh mendorong agar semua orang bisa menerima Kebenaran Kristus.
Ketiga, Roh memperingatkan kita akan penghakiman, kuasa untuk membangkitkan pikiran yang gelap karena dosa sehingga terjadi pertobatan.
Bila kita telah bertobat maka kita dapat dilahirkan kembali melalui baptisan Kudus. (Yoh.3 : 5) Kemudian kita akan memperoleh hidup yang baru, karena Roh Kudus telah diam di dalam kita.
Supranatural
Menurut Budi Kase, pengetahuan manusia dibagi menjadi lima bagian.
Pertama, mitos yaitu pengetahuan yang dipercaya begitu saja dan terdapat di seantero jagad seperti legenda terjadinya gunung Tangkuban Perahu, Candi Prambanan dsb. Legenda itu sebenarnya irasional, tetapi sejak dulu banyak orang yang percaya hingga legenda itu hidup sampai sekarang.
Kedua, ilmiah yaitu pengetahuan yang diperoleh lewat pancaindera kemudian diolah dengan akal budi.
Sebenarnya indera itu hanya lima, sedangkan yang biasa disebut indera ke enam itu sebetulnya tidak termasuk indera. Karena teori yang dihasilkannya tidak selalu benar dan bersifat tentatif sehingga bisa gugur karena tidak ada fakta atau ditemukan fakta baru.
Ketiga, supranatural atau adikodrati yaitu pengetahuan yang berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan hanya dapat diterima dengan kepercayaan atau iman. Ada fakta tetapi tidak dapat dijelaskan dengan rasio, seperti pemain kuda lumping yang makan kaca tetapi tidak terluka, ditusuk tidak berdarah dsb. Pengetahuan ini biasa disebut transrasional atau diluar jangkauan akal budi. Jadi menyangkut percaya atau tidak. Kepercayaan ini sifatnya sangat pribadi dan tidak dapat dipaksakan.
Keempat, semu atau pseudoscience yang tidak murni ilmu tetapi bercampur dengan kepercayaan seperti horoscope. Rasi bintang memang benar ada, tetapi ramalan bintang yang berkaitan dengan nasib kehidupan manusia lebih dekat ke ocultisme yang berasal dari kuasa gelap.
Kelima, etika yaitu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, termasuk sopan santun dan adat-istiadat tertentu.
Yang termasuk supranatural antara lain kejadian-kejadian yang tidak wajar, termasuk juga diantaranya adalah keberadaan paranormal. Supranatural ini ada yang berasal dari Tuhan dan ada yang berasal dari setan. Yang berasal dari setan biasa disebut ocultisme (occultus artinya gelap).
“Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagi korban dalam api, ataupun orang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang minta petunjuk kepada orang-orang mati.”
(Ulangan 18: 10-11)
Sering kita mendengar cerita bahwa anak-anak kecil suka berbicara sendiri, karena konon sebenarnya mereka sedang berbicara dan bermain dengan makhluk halus yang hanya bisa dilihat oleh mereka sendiri. Konon karena anak tersebut memiliki kuasa supranatual. Demikian juga banyak anak-anak kecil yang sering melihat hantu baik yang bersifat menggoda dan mengajak bermain saja atau sering juga menakut-nakuti sehingga anak tadi menangis kekejer tiada hentinya.
Kakek angkat saya seorang dukun aliran putih (sekarang sudah almarhum) yang cukup terkenal di tahun ‘50-an yang konon mempunyai daya linuwih atau kekuatan supranatural dan dikenal sebagai orang pintar atau orang yang mempunyai kesaktian tertentu. Banyak orang yang berguru kepadanya untuk memperoleh piandel atau kekuatan sehingga para murid ini akan mempunyai daya linuwih juga.
Karena mBah Kyai (biasa saya memanggil beliau) ini menganut aliran golongan putih maka kepada para muridnya dibekali kepandaian dan kekuatan dengan catatan apabila dipergunakan untuk hal-hal yang kurang baik akan hilang dengan sendirinya. Berbeda dengan dukun aliran hitam yang memberikan kekuatan kepada muridnya dengan imbalan tertentu. Biasanya para muridnya ini para maling, rampok dan penjahat lainnya. Dukun aliran hitam juga bersedia untuk menyantet atau menyengsarakan orang dengan imbalan tertentu, sementara dukun aliran putih yang akan dimintai pertolongan untuk menolak santet itu. Konon para dukun ini juga bisa berkomunikasi dengan makhluk halus karena ilmunya berasal dari kuasa gelap. Ada dukun yang tugasnya mengusir makhluk halus, tetapi ada juga yang justru meminta bantuan makhluk tersebut.
Ada pengalaman yang tak terlupakan mengenai mBah Kyai kakek angkat saya itu. Suatu saat ketika saya kelas dua Sekolah Rakyat menderita penyakit cacar air, oleh kakek saya diberikan kembang setaman (tentu sudah dimanterai). Kembang setaman tersebut dicampur air dan dilumurkan ke seluruh tubuh saya yang penuh gelembung cacar air. Ajaibnya, begitu bangun tidur keesokan paginya gelembung tersebut telah mengering dan mengelupas. Saya mau bilang apa? Padahal menurut ilmu kesehatan penderita cacar air tidak boleh terkena air. Begitu juga ketika saya menderita sakit gondong yang sakitnya bukan main kalau untuk menelan, leher saya dielus-elus dengan semacam batu berbentuk telor (menurut ibu saya namanya endhog macan) selang beberapa jam langsung kempis dan sembuh. Oleh karena itu saya percaya bahwa kakek saya memang sakti.
Ketika saya berumur sekitar lima tahun diajak berkunjung oleh orang tua saya ke padepokan beliau, mBah Kyai bilang kalau saya sebenarnya kanggonan daya linuwih. Memang saya akui, umur tujuh tahun saya sering pergi ke rumah kakek saya sendirian yang jaraknya belasan kilometer, melalui tengah hutan. Dan anehnya tidak pernah diganggu oleh makhluk halus meski saya harus istirahat di bawah pohon beringin raksasa yang disebut danyangan dan konon angker pula.
Kuburan yang oleh orang desa dikeramatkan menjadi tempat main saya mencari buah talok atau kersen yang tumbuh subur di situ dengan buahnya yang matang, karena tak seorangpun berani bermain ke kuburan seorang diri bahkan orang tua sekalipun. Almarhumah ibu saya juga pernah menangkap maling sendirian yang menyatroni rumah kami sehingga nama ibu saya terkenal sebagai orang yang kanggonan daya linuwih. Tapi setelah saya mengikut Yesus semua itu hilang begitu saja. Saya tidak merasa mempunyai daya linuwih lagi karena saya sudah mendapat perlindungan yang tepat. Namun demikian setelah dewasa masih mengalami juga hal yang diluar nalar karena sempat tiga kali lolos dari maut.
Seperti yang diceritakan di atas bahwa ada hal-hal atau kejadian yang tidak wajar dan diluar jangkauan akal budi karena kuasa supranatural. Supranatural ada yang berasal dari Tuhan dan ada yang berasal dari setan. Jadi mungkin terjadi kesalahan pandangan bahwa selama ini orang menganggap orang yang memiliki kuasa supranatural itu asalanya bukan dari Tuhan tetapi dari setan. Supaya tidak terjadi kesalah pengertian, Paranormal adalah orang yang memiliki kemampuan lebih dari manusia biasa yang mempunyai kuasa supranatural yang berasal dari kuasa kegelapan. Sebetulnya Paranormal itu penghalusan kata dari dukun klenik, tetapi sekarang ini banyak Paranormal yang berpendidikan cukup tinggi dan berpenampilan necis sehingga tidak lagi disebut dukun, meski sebenarnya profesinya sama. Banyak orang yang mempunyai kuasa supranatural tetapi tidak mau menjadi Paranorma. Mereka lebih memilih dipergunakan untuk hal-hal yang bertujuan baik misalnya menolong orang sakit.
Roh Kudus bertujuan membangun, memberi damai sejahtera sehingga kalau nama Yesus dipermuliakan oleh pemilik supranatural maka karunia Roh Kudus membawa dampak orang untuk lebih mencintai Tuhan. Sementara supranatural yang dimiliki Paranormal membawa dampak semakin jauh dari Tuhan. Kuasa Roh Kudus diberikan atas kehendak Tuhan dan diberikan dengan cuma-cuma untuk orang yang percaya, sedangkan Paranormal untuk memperoleh kekuatan supranatural harus minta kepada kuasa kegelapan.
Allah telah menyelamatkan kita sesuai dengan anugerah-Nya oleh kelahiran kembali melalui kuasa Roh Kudus yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena Rahmat-Nya oleh permandian kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus. (Titus 3: 5). Roh Kudus itu sangat menentukan karena semua perubahan yang diakibatkan oleh Yesus Kristus dalam diri kita hanya terjadi melalui pelayanan Roh. Sebagai orang percaya kita harus selalu ingat bahwa tanpa kehadiran Roh Kudus sesungguhnya kita tidak bias berbuat apa-apa.
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya,. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yoh.15 : 5)
Mungkin kita ini sebenarnya mempunyai kuasa supranatural, hanya saja kita tidak mengetahui dan menyadari karena kekuatan supranatural yang kita miliki itu menjadi rahasia Allah. *dari berbagai sumber. Oka Respati. Rawasemut, awal mei’15.
Kemudian mereka berpikir bahwa orang-orang yang membangun candi Borobudur ini pasti orang-orang sakti yang mempunyai kuasa daya linuwih atau supranatural.
Dalam Babad tanah Jawi diceritakan betapa banyak orang yang mempunyai kesaktian tertentu.
Pada jaman Brawijaya menjadi raja di Majapahit ada seorang prajurit yang sakti bernama Jaka Dilah yang dapat menggiring segala binatang buruan seperti macan, babi hutan, kijang dsb. dari dalam hutan lebat ke alun-alun kerajaan agar sang Prabu Brawijaya tidak usah bersusah payah berburu ke hutan. Karena kesaktiannya itu maka Jaka Dilah kemudian diangkat menjadi raja di negeri Palembang dan diberi gelar Arya Damar.
Raden Rangga adalah putra Panembahan Senopati satu-satunya dengan keturunan dari Ratu Kali Nyamat. Ia terkenal sangat sakti sehingga siapapun yang ditempeleng, kepalanya pasti remuk. Di depan langgar Ki Juru Mertani terdapat watu kumalasa yaitu batu yang sangat keras, dengan mudahnya ditusuk-tusuk oleh Raden Rangga dengan jarinya sehingga batu tersebut berlubang-lubang. Demikian kesaktian Raden Rangga yang di luar nalar manusia.
Panembahan Senopati juga termasuk orang yang sakti karena ketika diiris dengan pisau cukur oleh Retno Dumilah dari keraton Madiun, kulitnya tidak tergores sama sekali bahkan sampai pisau cukurnya menjadi tumpul.
Disamping orang-orang terkenal di atas, banyak juga orang yang mempunyai ilmu kesaktian sehingga tinatah mendat jinara menter, karena kebal terhadap pukulan, senjata tajam bahkan kebal peluru. Dan mengenai kesaktian ini bukan dimonopoli oleh orang-orang kerajaan jaman dulu, karena pada jaman perjuangan kemerdekaan pun banyak juga orang yang kebal senjata tajam dengan nggembol jimat tertentu. Mereka kebal terhadap peluru dengan ajimat kul buntet, bahkan konon ada yang bisa menghilang dengan aji panglemunan. Banyak pula yang mempunyai ajian-ajian lain untuk kesaktian seperti aji welut putih yang membuat licin dan sulit ditangkap. Ajian lembu sekilan yang tidak mempan baik pukulan maupun senjata karena ada semacam perisai sejengkal yang melindungi tubuhnya. Aji lebur sekethi yang membuat hancur segala macam benda yang dipukul dengan telapak tangan dan masih banyak lagi yang lain.
Roh Kudus
Pada hakekatnya Roh Kudus adalah Allah, seperti yang tertulis dalam Kitab Perjanjian Lama.
‘’Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas air.” (Kej.1 : 2)
“Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.” (Ay.33 : 4)
Dalam Injil Perjanjian Baru bisa kita temui : “Sebab Tuhan adalah Roh…..“ (II Kor.3 : 17)
Petrus berkata pada Ananias bahwa hatinya dikuasai Iblis sehingga mendustai Roh Kudus. Dia tidak dapat dibohongi sebab sesungguhnya yang didustai bukan manusia tetapi Allah. (Kis. 5 : 3,4)
Hakekat Roh Kudus adalah kekal.
“betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah . . . “ (Ibr.9 : 14)
Kitab pertama dalam Perjanjian Baru menyebutkan :
“Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat.28 :20)
Hakekat Roh Kudus adalah Kebenaran.
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran . . . .“ (Yoh.16 : 13)
Hakekat Roh Kudus adalah Mahakuasa.
“Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.” (I Kor.12 : 11)
Hakekat Roh Kudus adalah Mahahadir.
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.” (Yoh.14 : 16)
Hakekat Roh Kudus adalah Mahatahu.
“Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” (I Kor.2 : 10)
Kristus menyatakan asal-usul misi Roh Kudus dengan dua sumber, yang pertama Ia menunjuk kepada Bapa yang akan memberikan seorang Penolong yang lain. (Yoh.14 : 16) dan “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” (Yoh.15 : 26)
Sesungguhnya kita dapat mengakui Ketuhanan Yesus Kristus hanya melalui Roh Kudus. “ . . . dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: Yesus adalah Tuhan, selain oleh Roh Kudus.” (I Kor.12 : 3)
Jaminan diberikan kepada kita bahwa melalui Roh Kudus, Kristus adalah Terang yang sesungguhnya.
“Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.” (Yoh.1 ; 9)
Misi-Nya adalah untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. (Yoh.16 : 8)
Pertama, Roh Kudus membawa kita kepada penyadaran akan dosa, terutama karena dosa itu sendiri tidak menerima Kristus. (Yoh.16 :9)
Kedua, Roh mendorong agar semua orang bisa menerima Kebenaran Kristus.
Ketiga, Roh memperingatkan kita akan penghakiman, kuasa untuk membangkitkan pikiran yang gelap karena dosa sehingga terjadi pertobatan.
Bila kita telah bertobat maka kita dapat dilahirkan kembali melalui baptisan Kudus. (Yoh.3 : 5) Kemudian kita akan memperoleh hidup yang baru, karena Roh Kudus telah diam di dalam kita.
Supranatural
Menurut Budi Kase, pengetahuan manusia dibagi menjadi lima bagian.
Pertama, mitos yaitu pengetahuan yang dipercaya begitu saja dan terdapat di seantero jagad seperti legenda terjadinya gunung Tangkuban Perahu, Candi Prambanan dsb. Legenda itu sebenarnya irasional, tetapi sejak dulu banyak orang yang percaya hingga legenda itu hidup sampai sekarang.
Kedua, ilmiah yaitu pengetahuan yang diperoleh lewat pancaindera kemudian diolah dengan akal budi.
Sebenarnya indera itu hanya lima, sedangkan yang biasa disebut indera ke enam itu sebetulnya tidak termasuk indera. Karena teori yang dihasilkannya tidak selalu benar dan bersifat tentatif sehingga bisa gugur karena tidak ada fakta atau ditemukan fakta baru.
Ketiga, supranatural atau adikodrati yaitu pengetahuan yang berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan hanya dapat diterima dengan kepercayaan atau iman. Ada fakta tetapi tidak dapat dijelaskan dengan rasio, seperti pemain kuda lumping yang makan kaca tetapi tidak terluka, ditusuk tidak berdarah dsb. Pengetahuan ini biasa disebut transrasional atau diluar jangkauan akal budi. Jadi menyangkut percaya atau tidak. Kepercayaan ini sifatnya sangat pribadi dan tidak dapat dipaksakan.
Keempat, semu atau pseudoscience yang tidak murni ilmu tetapi bercampur dengan kepercayaan seperti horoscope. Rasi bintang memang benar ada, tetapi ramalan bintang yang berkaitan dengan nasib kehidupan manusia lebih dekat ke ocultisme yang berasal dari kuasa gelap.
Kelima, etika yaitu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, termasuk sopan santun dan adat-istiadat tertentu.
Yang termasuk supranatural antara lain kejadian-kejadian yang tidak wajar, termasuk juga diantaranya adalah keberadaan paranormal. Supranatural ini ada yang berasal dari Tuhan dan ada yang berasal dari setan. Yang berasal dari setan biasa disebut ocultisme (occultus artinya gelap).
“Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagi korban dalam api, ataupun orang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang minta petunjuk kepada orang-orang mati.”
(Ulangan 18: 10-11)
Sering kita mendengar cerita bahwa anak-anak kecil suka berbicara sendiri, karena konon sebenarnya mereka sedang berbicara dan bermain dengan makhluk halus yang hanya bisa dilihat oleh mereka sendiri. Konon karena anak tersebut memiliki kuasa supranatual. Demikian juga banyak anak-anak kecil yang sering melihat hantu baik yang bersifat menggoda dan mengajak bermain saja atau sering juga menakut-nakuti sehingga anak tadi menangis kekejer tiada hentinya.
Kakek angkat saya seorang dukun aliran putih (sekarang sudah almarhum) yang cukup terkenal di tahun ‘50-an yang konon mempunyai daya linuwih atau kekuatan supranatural dan dikenal sebagai orang pintar atau orang yang mempunyai kesaktian tertentu. Banyak orang yang berguru kepadanya untuk memperoleh piandel atau kekuatan sehingga para murid ini akan mempunyai daya linuwih juga.
Karena mBah Kyai (biasa saya memanggil beliau) ini menganut aliran golongan putih maka kepada para muridnya dibekali kepandaian dan kekuatan dengan catatan apabila dipergunakan untuk hal-hal yang kurang baik akan hilang dengan sendirinya. Berbeda dengan dukun aliran hitam yang memberikan kekuatan kepada muridnya dengan imbalan tertentu. Biasanya para muridnya ini para maling, rampok dan penjahat lainnya. Dukun aliran hitam juga bersedia untuk menyantet atau menyengsarakan orang dengan imbalan tertentu, sementara dukun aliran putih yang akan dimintai pertolongan untuk menolak santet itu. Konon para dukun ini juga bisa berkomunikasi dengan makhluk halus karena ilmunya berasal dari kuasa gelap. Ada dukun yang tugasnya mengusir makhluk halus, tetapi ada juga yang justru meminta bantuan makhluk tersebut.
Ada pengalaman yang tak terlupakan mengenai mBah Kyai kakek angkat saya itu. Suatu saat ketika saya kelas dua Sekolah Rakyat menderita penyakit cacar air, oleh kakek saya diberikan kembang setaman (tentu sudah dimanterai). Kembang setaman tersebut dicampur air dan dilumurkan ke seluruh tubuh saya yang penuh gelembung cacar air. Ajaibnya, begitu bangun tidur keesokan paginya gelembung tersebut telah mengering dan mengelupas. Saya mau bilang apa? Padahal menurut ilmu kesehatan penderita cacar air tidak boleh terkena air. Begitu juga ketika saya menderita sakit gondong yang sakitnya bukan main kalau untuk menelan, leher saya dielus-elus dengan semacam batu berbentuk telor (menurut ibu saya namanya endhog macan) selang beberapa jam langsung kempis dan sembuh. Oleh karena itu saya percaya bahwa kakek saya memang sakti.
Ketika saya berumur sekitar lima tahun diajak berkunjung oleh orang tua saya ke padepokan beliau, mBah Kyai bilang kalau saya sebenarnya kanggonan daya linuwih. Memang saya akui, umur tujuh tahun saya sering pergi ke rumah kakek saya sendirian yang jaraknya belasan kilometer, melalui tengah hutan. Dan anehnya tidak pernah diganggu oleh makhluk halus meski saya harus istirahat di bawah pohon beringin raksasa yang disebut danyangan dan konon angker pula.
Kuburan yang oleh orang desa dikeramatkan menjadi tempat main saya mencari buah talok atau kersen yang tumbuh subur di situ dengan buahnya yang matang, karena tak seorangpun berani bermain ke kuburan seorang diri bahkan orang tua sekalipun. Almarhumah ibu saya juga pernah menangkap maling sendirian yang menyatroni rumah kami sehingga nama ibu saya terkenal sebagai orang yang kanggonan daya linuwih. Tapi setelah saya mengikut Yesus semua itu hilang begitu saja. Saya tidak merasa mempunyai daya linuwih lagi karena saya sudah mendapat perlindungan yang tepat. Namun demikian setelah dewasa masih mengalami juga hal yang diluar nalar karena sempat tiga kali lolos dari maut.
Seperti yang diceritakan di atas bahwa ada hal-hal atau kejadian yang tidak wajar dan diluar jangkauan akal budi karena kuasa supranatural. Supranatural ada yang berasal dari Tuhan dan ada yang berasal dari setan. Jadi mungkin terjadi kesalahan pandangan bahwa selama ini orang menganggap orang yang memiliki kuasa supranatural itu asalanya bukan dari Tuhan tetapi dari setan. Supaya tidak terjadi kesalah pengertian, Paranormal adalah orang yang memiliki kemampuan lebih dari manusia biasa yang mempunyai kuasa supranatural yang berasal dari kuasa kegelapan. Sebetulnya Paranormal itu penghalusan kata dari dukun klenik, tetapi sekarang ini banyak Paranormal yang berpendidikan cukup tinggi dan berpenampilan necis sehingga tidak lagi disebut dukun, meski sebenarnya profesinya sama. Banyak orang yang mempunyai kuasa supranatural tetapi tidak mau menjadi Paranorma. Mereka lebih memilih dipergunakan untuk hal-hal yang bertujuan baik misalnya menolong orang sakit.
Roh Kudus bertujuan membangun, memberi damai sejahtera sehingga kalau nama Yesus dipermuliakan oleh pemilik supranatural maka karunia Roh Kudus membawa dampak orang untuk lebih mencintai Tuhan. Sementara supranatural yang dimiliki Paranormal membawa dampak semakin jauh dari Tuhan. Kuasa Roh Kudus diberikan atas kehendak Tuhan dan diberikan dengan cuma-cuma untuk orang yang percaya, sedangkan Paranormal untuk memperoleh kekuatan supranatural harus minta kepada kuasa kegelapan.
Allah telah menyelamatkan kita sesuai dengan anugerah-Nya oleh kelahiran kembali melalui kuasa Roh Kudus yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena Rahmat-Nya oleh permandian kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus. (Titus 3: 5). Roh Kudus itu sangat menentukan karena semua perubahan yang diakibatkan oleh Yesus Kristus dalam diri kita hanya terjadi melalui pelayanan Roh. Sebagai orang percaya kita harus selalu ingat bahwa tanpa kehadiran Roh Kudus sesungguhnya kita tidak bias berbuat apa-apa.
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya,. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yoh.15 : 5)
Mungkin kita ini sebenarnya mempunyai kuasa supranatural, hanya saja kita tidak mengetahui dan menyadari karena kekuatan supranatural yang kita miliki itu menjadi rahasia Allah. *dari berbagai sumber. Oka Respati. Rawasemut, awal mei’15.
Pelantikan Pengurus Komisi
Dalam kebaktian hari Minggu, 19 April 2015 pada pukul 08.00 yang dipimpin oleh Pdt. Agus Hendratmo, MTh telah dilantik beberapa pengurus Komisi dan Bebadan di GKJ Nehemia. Yang dilantik kali ini hanya pengurus inti saja yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Pengurus yang dilantik ini menggantikan pengurus lama yang masa baktinya sudah habis dan ada juga kepengurusan yang diperpanjang. Pengurus Komisi dan Bebadan yang dilantik adalah:
- Komisi Adiyuswa pimpinan Sugiyarto DS digantikan Yakub Subroto sebagai Ketua, Sutarni Sukarno Sekretaris dan Singgih Suyatno Bendahara.
- Komisi Kesenian pimpinan Reen Wagner Nainggolan digantikan Dadi Rhapsody sebagai Ketua, Yayuk Prijadji Sekretaris dan Wardani Rahardjo Bendahara.
- Komisi Studi Perencanaan, Pembinaan dan Pengembangan Jemaat (KSP3J) pimpinan Munari digantikan oleh Pnt. Ramlan Dumadi sebagai Ketua, Teguh Endaryono Sekretaris dan Diah Wahyuni Bendahara.
- Komisi Diakonia pimpinan Dkn. Dewo Asmoro digantikan Dkn. Alfius Suyanto sebagai Ketua, Dkn. Titien Sugiyanto Sekretaris dan Dkn. Christiana Purwitasari Bendahara.
- Forum Keluarga Muda pimpinan Dadan Putranto digantikan Yushiki Dwiyanto sebagai Ketua dan Rima Deswita Pratisto sebagai Sekretaris.
- Perkumpulan Ikatan Kasih (IKA) pimpinan Budi Cahyono digantikan Joedono HS dan Kumbino sebagai Ketua I dan II, Endah Wahyuni dan Yohanes Sahri Sekretaris I dan II, Yekti Suradji dan Sih Widayati Subiyanto Bendahara I dan II.
- Komisi Pemahaman Alkitab, Didik Rochadi sebagai Ketua, Sutono Rian Partama Sekretaris dan Prijadji Rahardjo Bendahara.
- Komisi Ibadah, Harjatmo Sasongko sebagai Ketua, Pnt. Elyasib Skretaris dan Imanuel Hardjono Bendahara.
Paskahan Warga Wonogiri
Paguyuban Warga GKJ yang berasal dari daerah Wonogiri dan berada di Klasis Jakarta Bagian Barat dan Timur (se-jabodetabek) bertepatan genap 5 tahun berdirinya paguyuban tersebut telah menyelenggarakan Kebaktian dan Perayaan Paskah pada hari Sabtu, 25 April’15 di gedung GKJ Nehemia Pondok Indah. Paguyuban yang berdiri pada tgl, 28 Februari 2010 bertujuan untuk saling mengenal satu sama lain dari daerah dan menjalin persaudaraan dalam keluarga besar paguyuban.
Pagi itu pukul 08.00 jemaat mulai berdatangan dan langsung menikmati teh dan kopi serta makanan tradisionil khas Wonogiri seperti kimpul, ubi jalar, sawut singkong,tempe benguk dsb. yang disediakan oleh panitia. Sambil menikmati makanan kecil itu mereka saling mengobrol karena jarang sekali bertemu setelah masing-masing merantau ke Ibu Kota dan sekitarnya. Bahkan ada yang sudah belasan tahun baru bertemu pagi itu sehingga tambah asyik obrolan mereka. Memang Panitia menggagas Kebaktian Paskah itu juga sebagai ajang temu kangen.
Pagi itu Kebaktian Paskah dipimpin oleh Pdt. Wurihanto Handoyo Adi, STh yang pernah belasan tahun menjadi Gembala Jemaat GKJ Giri Kinasih di Kecamatan Girimarto-Wonogiri.
Sebagai kotbah alternatif tampil Punakawan diiringi Karawitan Pradata Laras yang ceritanya diracik oleh Pak Patmono Sk. Baik Punakawan maupun penabuh gamelan serta waranggana semua anggota majelis GKJ Nehemia. Semar diperankan oleh Dkn. Sunardi, Gareng
Pnt. Timotius Ramlan Dumadi, Petruk Dkn. Agus Hardjanta dan Bagong Pnt. Agus Yulianto. Waranggana atau penggerong adalah Ibu-ibu Majelis. Karawitan Pradata Laras pimpinan
Pnt. Suradji mengiringi prosesi dengan Ketawang Amba Pinta, penampilan Punakawan diiringi gending Praon, Suwe ora jamu dan Gugur Gunung dan Persembahan dengan Lancaran Caos Pisungsung.
Kotbah alternatif ini mengisahkan tentang Kematian dan Kebangkitan Yesus, sementara itu Gareng ingin menemui Tuhan Yesus di Yerusalem setelah bangkit dari kematian-Nya. Kemudian diberitahu bahwa tidak usah jauh-jauh mencari ke Yerusalem karena Tuhan Yesus akan menemui orang-orang yang betul-betul membutuhkan petolongan-Nya. Tentu saja bagi orang yang percaya, meski tidak melihat.
Kotbah ini diteruskan oleh Pdt. Wurihanto berkaitan dengan percaya meski tidak melihat, karena dalam pelayanannya di GKJ Giri Kinasih dulu masih banyak jemaatnya yang percaya akan takhyul, perdukunan dan bahkan salah seorang majelisnya pernah digondol wewe.
Suasana segar terlihat ketika jemaat menyaksikan penampilan Punakawan dan mendengarkan kotbah Pak Wuri, karena sama-sama mengundang tawa. Selain Karawaitan Pradata Laras tampil pula dalam acara tersebut Kroncong Suara Nada Nehemia dari GKJ Nehemia dan Kenthong dari GKJ Pamulang yang menambah semaraknya suasana.
Pak Mardji selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan rasa syukurnya, meski tidak semua warga paguyuban bisa hadir namun sudak cukup sebagai tamba kangen karena memang banyak acara yang bersamaan. Bahkan Pdt. Octavianus Heri asli Wonogiri yang menjadi Gembala Jemaat di GKJ Bekasi berhalangan hadir karena memimpin ibadah di tempat lain. Begitu juga Pdt. Aris Widaryanto yang asli Wuryantoro dan menjadi Gembala Jemaat GKJ Pangkalan Jati juga berhalangan hadir karena kesibukan yang sama.
Ketua Paguyuban Pak Andreas Hutomo yang juga Ketua Majelis GKJ Nehemia dalam sambutannya yang diawalai dengan yel-yel Wonogiri Sukses menyampaikan rasa syukur bahwa meski jemaat yang hadir tidak seperti yang diharapkan namun acara dapat terlaksana dengan baik. Tujuan dibentuknya Paguyuban ini menurut Pak Ketua untuk ngumpulake balung pisah dan kerukunan dalam serikat persaudaraan. Pnt. Suradji mewakili Majelis GKJ Nehemia menyatakan kegembiraannya atas terselenggaranya acara tersebut dan menghimbau untuk terus ditingkatkan pelaksanaannya, sementara Pak Pdt. Samuel Bambang Haryanto, STh, MMin selaku Ketua Bapel Klasis Jakata Bagian Barat memilih untuk hadir dalam acara tersebut padahal Paguyubannya sendiri dari Karangglonggong juga mengadakan Paskahan. Hal ini karena begitu cintanya dengan warga Paguyuban Wonogiri yang disebutnya WNI, karena Gunung Kidul disebut Nungki.
Acara ditutup dengan menikmati soto Kauman sebagai menu makan siang diiringi alunan musik Keroncong GKJ Nehemia. Selamat Paskah, sampai jumpa di tahun depan. Rio.
Pagi itu pukul 08.00 jemaat mulai berdatangan dan langsung menikmati teh dan kopi serta makanan tradisionil khas Wonogiri seperti kimpul, ubi jalar, sawut singkong,tempe benguk dsb. yang disediakan oleh panitia. Sambil menikmati makanan kecil itu mereka saling mengobrol karena jarang sekali bertemu setelah masing-masing merantau ke Ibu Kota dan sekitarnya. Bahkan ada yang sudah belasan tahun baru bertemu pagi itu sehingga tambah asyik obrolan mereka. Memang Panitia menggagas Kebaktian Paskah itu juga sebagai ajang temu kangen.
Pagi itu Kebaktian Paskah dipimpin oleh Pdt. Wurihanto Handoyo Adi, STh yang pernah belasan tahun menjadi Gembala Jemaat GKJ Giri Kinasih di Kecamatan Girimarto-Wonogiri.
Sebagai kotbah alternatif tampil Punakawan diiringi Karawitan Pradata Laras yang ceritanya diracik oleh Pak Patmono Sk. Baik Punakawan maupun penabuh gamelan serta waranggana semua anggota majelis GKJ Nehemia. Semar diperankan oleh Dkn. Sunardi, Gareng
Pnt. Timotius Ramlan Dumadi, Petruk Dkn. Agus Hardjanta dan Bagong Pnt. Agus Yulianto. Waranggana atau penggerong adalah Ibu-ibu Majelis. Karawitan Pradata Laras pimpinan
Pnt. Suradji mengiringi prosesi dengan Ketawang Amba Pinta, penampilan Punakawan diiringi gending Praon, Suwe ora jamu dan Gugur Gunung dan Persembahan dengan Lancaran Caos Pisungsung.
Kotbah alternatif ini mengisahkan tentang Kematian dan Kebangkitan Yesus, sementara itu Gareng ingin menemui Tuhan Yesus di Yerusalem setelah bangkit dari kematian-Nya. Kemudian diberitahu bahwa tidak usah jauh-jauh mencari ke Yerusalem karena Tuhan Yesus akan menemui orang-orang yang betul-betul membutuhkan petolongan-Nya. Tentu saja bagi orang yang percaya, meski tidak melihat.
Kotbah ini diteruskan oleh Pdt. Wurihanto berkaitan dengan percaya meski tidak melihat, karena dalam pelayanannya di GKJ Giri Kinasih dulu masih banyak jemaatnya yang percaya akan takhyul, perdukunan dan bahkan salah seorang majelisnya pernah digondol wewe.
Suasana segar terlihat ketika jemaat menyaksikan penampilan Punakawan dan mendengarkan kotbah Pak Wuri, karena sama-sama mengundang tawa. Selain Karawaitan Pradata Laras tampil pula dalam acara tersebut Kroncong Suara Nada Nehemia dari GKJ Nehemia dan Kenthong dari GKJ Pamulang yang menambah semaraknya suasana.
Pak Mardji selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan rasa syukurnya, meski tidak semua warga paguyuban bisa hadir namun sudak cukup sebagai tamba kangen karena memang banyak acara yang bersamaan. Bahkan Pdt. Octavianus Heri asli Wonogiri yang menjadi Gembala Jemaat di GKJ Bekasi berhalangan hadir karena memimpin ibadah di tempat lain. Begitu juga Pdt. Aris Widaryanto yang asli Wuryantoro dan menjadi Gembala Jemaat GKJ Pangkalan Jati juga berhalangan hadir karena kesibukan yang sama.
Ketua Paguyuban Pak Andreas Hutomo yang juga Ketua Majelis GKJ Nehemia dalam sambutannya yang diawalai dengan yel-yel Wonogiri Sukses menyampaikan rasa syukur bahwa meski jemaat yang hadir tidak seperti yang diharapkan namun acara dapat terlaksana dengan baik. Tujuan dibentuknya Paguyuban ini menurut Pak Ketua untuk ngumpulake balung pisah dan kerukunan dalam serikat persaudaraan. Pnt. Suradji mewakili Majelis GKJ Nehemia menyatakan kegembiraannya atas terselenggaranya acara tersebut dan menghimbau untuk terus ditingkatkan pelaksanaannya, sementara Pak Pdt. Samuel Bambang Haryanto, STh, MMin selaku Ketua Bapel Klasis Jakata Bagian Barat memilih untuk hadir dalam acara tersebut padahal Paguyubannya sendiri dari Karangglonggong juga mengadakan Paskahan. Hal ini karena begitu cintanya dengan warga Paguyuban Wonogiri yang disebutnya WNI, karena Gunung Kidul disebut Nungki.
Acara ditutup dengan menikmati soto Kauman sebagai menu makan siang diiringi alunan musik Keroncong GKJ Nehemia. Selamat Paskah, sampai jumpa di tahun depan. Rio.
Doa Yang Benar
Pengertian Doa
Doa dalam pengertian umum adalah suatu permohonan kepada Tuhan baik yang diucapkan maupun yang tidak. Doa merupakan alat komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Artinya orang yang berdoa itu sedang berkomunikasi dengan Tuhan. Bila mengambil istilah ilmu Komunikasi maka manusia disebut Komunikator atau penyampai pesan, doa sebagai message atau isi pesan dan Tuhan sebagi Komunikan atau penerima pesan. Biasanya komunikasi manusia dengan Tuhan itu sifatnya komunikasi satu arah. Akan terjadi komunikasi dua arah hanya dengan orang-orang tertentu saja misalnya dengan para Nabi.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan.” (Mat.7 : 7-8)
Doa ialah membuka hati kita kepada Allah. Doa menempatkan kita dalam saluran berkat dan dalam suasana pikiran demikian Allah dapat mengabulkan permohonan kita.
Bagaimana sikap berdoa
Ada beberapa sikap dan cara orang berdoa, ada yang dengan mengangkat tangan menengadah ke atas, ada yang sambi berdiri atau duduk sambil menundukkan kepala, berlutut dsb.
“Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap Jemaah Israel, ditadahkannya tangannya ke langit.” (1Raja2 : 22)
“Lalu masuklah Raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan Tuhan sambil berkata . . . . “ (2Samuel 7 : 18a)
“. . . . . Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allah nya, seperti yang biasa dilakukannya.” (Daniel 6 : 11b)
“Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.” (Mzm.95 : 6)
Berdoalah secara tulus
Berdoalah dengan mengucapkan kata-kata sederhana, karena berdoa bukan lomba membaca puisi. Gunakan kata-kata yang lugas dan tidak berbunga-bunga seperti syair para sasterawan. Berbicalah kepada Tuhan dengan ketulusan hati, karena Diaa adalah Bapa yang mengasihi kita, betapapun kebradaan kita masing-masing. Doa yang diatur-atur, sikap jasmani yang dipantas-pantaskan, kalimat yang panjang-panjang atau kalimat yang berbunga-bunga hanya akan melunturkan ketulusan hati kita dalam berdoa.
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang- panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. (Mat.23 : 14)
“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan seperti Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kis.1 : 14)
Berdoalah secara tersembunyi
Banyak orang mengira bahwa berdoa di tempat terbuka dengan suara nyaring bahkan nyaris berteriak adalah doa yang bakal dikabulkan oleh Tuhan. Mereka lupa bahwa Tuhan itu tidak tuli, jadi mengapa harus berteriak-teriak bahkan menjerit-jerit sambil menghentakkan kaki bahkan berguling-guling seperti oaring putus asa? Tapi biarlah kalau mereka memang punya anggapan bahwa hanya dengan berdoa yang demikian itu yang diterima oleh Tuhan.
“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.” (Mat.6 : 5)
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat.6 : 6)
Janganlah anda artikan masuk kamar dan tutup pintu secara lahiriah, tetapi dari kacamata rohani. Kamar adalah relung hati, sehingga bisa berdoa dalam hati. Sementara tutup pintu supaya berdoanya lebih khusuk dan tertutup bagi kuasa gelap yang mencoba mempengaruhi. Berdoa secara tersembunyi boleh berdoa dengan mata terbuka tetapi mulut tidak komat-kamit, sehingga tidak seorangpun disekitar kita mengetahui bahwa kita sedang berdoa, kecuali Bapa di surga yang Mahamengetahui hal-hal yang tersembunyi.
Berdoa jangan diulang-ulang
Jangan mengulang-ulang doa, itulah pengajaran Yesus yang lain tentang berdoa.
“Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.” (Mat.6 : 7)
Kata bertele-tele sepengetahuan kita berpanjang-panjang atau berkepanjangan, sementara dalam Alkitab berbahasa Inggris.
“But when ye pray, use not vain repetitions, as the heathen do; for they think that they shall be heard for they much speaking.” (Matthew 6 : 7)
Yang dimaksud oleh Yesus adalah agar kita tidak mengulang-ulang kalimat didalam doa kita. Karena itu adalah kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Dengan perkataan lain, hanya orang kafir saja yang berdoa secara diulang-ulang, karena mereka menyangka bahwa dengan cara itu doanya akan dikabulkan.
Berdoalah dengan tekun
Berdoalah senantiasa dengan tekun dan jangan mudah patah semangat manakala merasa doa anda belum dikabulkan karena barangkali doa anda kurang memenuhi syarat.
“Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.” (Yak.1 : 6-7)
“Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.” (Mzm. 66 : 18)
“Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.” (Amsal 28 : 9)
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Mat.5 : 44)
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan- kesalahanmu.”(Mark.11 : 25)
“ . . . . bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.” (Luk.18 : 1)
Berdoalah setiap waktu
Berdoalah setiap waktu karena Tuhan akan selalu mendengarkan doamu.
“Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.” (Mzm.55 : 18)
“ . . . . Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.” (Efesus 6 : 18)
“Tetaplah berdoa.” (1 Tesalonika 5 : 17)
Selama ini kita hanya berdoa kalau sedang mengalami kesusahan sementara kalau sedang bersukacita justru kita sering lupa untuk berdoa mengucap syukur. Pagi-pagi ketika kita bangun dan masih bisa bernafas saja haruslah kita berdoa mengucap syukur bahwa hari itu kami masih diberi kesempatan untuk bisa bernafas. Pagi itu ketika kita bangun tidur merasa sehat, haruslah mengucap syukur dalam doa. Biasanya sebelum makan kita selalu berdoa, tetapi sesudah selesai makan kita lebih sering lupa berdoa untuk mengucap syukur.
Berdoalah senantiasa pada waktu pagi setelah bangun tidur, malam hari menjelang tidur dan doa-doa lainnya seperti berdoa sebelum dan sesudah membaca Alkitab sebagai ungkapan permohonan agar berada dalam keselamatan. Jangan hanya berdoa waktu sakit, kehilangan sesuatu, dilanda kesedihan, waktu takut dan bimbang serta dalam pencobaan. Juga jangan lupa berdoa untuk orang lain bahkan untuk semua orang.
“Pertama-tama aku menasehatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang.” (1 Timotius 2 : 1)
Jawaban doa
Allah mengetahui kebih dulu sebelum kita meminta dalam doa. “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.” (Yesaya 65 : 24)
Tak terbatas kesanggupan Allah untuk menolong.
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” (Efesus 3 : 20)
Betapa sempurna Allah mencukupkan segala keperluan kita.
“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemulianan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4 : 19)
Mengapa kadang kita menjadi bingung untuk memilih kata dalam berdoa.
“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. . . . .” (Roma 8 : 26a)
Apakah Allah berkenan menjawab doa kita?
“Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur daripadaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna . . . “ (II Kor.12: 8-9)
Malapetaka yang membuat Saulus tidak bisa melihat, menurut pandangan orang ialah pandangan mata yang kurang baik. (Kis.9 : 8). Adanya pandangan yang kurang sempurna demikian akan selalu mengingatkan dia pada pertobatannya dan dengan demikian akan menjadi berkat baginya.
Bagaimana kalau doa kita tidak dijawab dengan segera?
“Berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia.” (Mzm.37 : 7
Bagaiman jawaban Yesus atas doa kita?
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mark.11 : 24)
Doa yang kita harapkan untuk dijawab.
“Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. (I Yoh.5 : 14-15)
Ketika Daniel dan kawan-kawan hendak dibinasakan oleh sebab orang-orang pintar Babel tidak dapat menyingkapkan mimpinya, Allah menjawab doa mereka.
“Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.”(Daniel 2 : 19)
Ketika Petrus dipenjarakan dan hampir dipancung oleh Herodes, jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah (Kis.12 : 5) dan doa mereka dijawab oleh Allah.
“Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus . . . . lalu malaikat itu berkata kepadanya: Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku . . . . Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.” (Kis.12 : 7-10)
Penutup
Seluruh doa dan permohonan kita kepada Tuhan akan diproses dan jawaban yang akan kita peroleh bisa ditolak, karena memang tidak dapat dikabulkan, bisa juga menunggu waktu sampai Tuhan menjawab atau bisa juga dikabulkan saat itu juga.
Kalau selama ini kita merasa seolah-olah doa permohonan kita belum dijawab oleh Tuhan, janganlah mudah menyerah dan putus asa karena kita punya rencana, Tuhan yang menentukan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikian firman Tuhan, . . . “ (Yer.29 : 11a)
Doa harus selalu dalam nama Yesus.
“. . . . . . supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yohanes 15 : 16)
Dan doa selalu diakhiri dengan kata Amin yang artinya pasti, sungguh, benar. Selamat berdoa, Tuhan memberkati. *dari berbagai sumber . Gunungsindur, awal mei’15. Ode Pamungkas.
Doa dalam pengertian umum adalah suatu permohonan kepada Tuhan baik yang diucapkan maupun yang tidak. Doa merupakan alat komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Artinya orang yang berdoa itu sedang berkomunikasi dengan Tuhan. Bila mengambil istilah ilmu Komunikasi maka manusia disebut Komunikator atau penyampai pesan, doa sebagai message atau isi pesan dan Tuhan sebagi Komunikan atau penerima pesan. Biasanya komunikasi manusia dengan Tuhan itu sifatnya komunikasi satu arah. Akan terjadi komunikasi dua arah hanya dengan orang-orang tertentu saja misalnya dengan para Nabi.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan.” (Mat.7 : 7-8)
Doa ialah membuka hati kita kepada Allah. Doa menempatkan kita dalam saluran berkat dan dalam suasana pikiran demikian Allah dapat mengabulkan permohonan kita.
Bagaimana sikap berdoa
Ada beberapa sikap dan cara orang berdoa, ada yang dengan mengangkat tangan menengadah ke atas, ada yang sambi berdiri atau duduk sambil menundukkan kepala, berlutut dsb.
“Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap Jemaah Israel, ditadahkannya tangannya ke langit.” (1Raja2 : 22)
“Lalu masuklah Raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan Tuhan sambil berkata . . . . “ (2Samuel 7 : 18a)
“. . . . . Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allah nya, seperti yang biasa dilakukannya.” (Daniel 6 : 11b)
“Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.” (Mzm.95 : 6)
Berdoalah secara tulus
Berdoalah dengan mengucapkan kata-kata sederhana, karena berdoa bukan lomba membaca puisi. Gunakan kata-kata yang lugas dan tidak berbunga-bunga seperti syair para sasterawan. Berbicalah kepada Tuhan dengan ketulusan hati, karena Diaa adalah Bapa yang mengasihi kita, betapapun kebradaan kita masing-masing. Doa yang diatur-atur, sikap jasmani yang dipantas-pantaskan, kalimat yang panjang-panjang atau kalimat yang berbunga-bunga hanya akan melunturkan ketulusan hati kita dalam berdoa.
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang- panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. (Mat.23 : 14)
“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan seperti Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kis.1 : 14)
Berdoalah secara tersembunyi
Banyak orang mengira bahwa berdoa di tempat terbuka dengan suara nyaring bahkan nyaris berteriak adalah doa yang bakal dikabulkan oleh Tuhan. Mereka lupa bahwa Tuhan itu tidak tuli, jadi mengapa harus berteriak-teriak bahkan menjerit-jerit sambil menghentakkan kaki bahkan berguling-guling seperti oaring putus asa? Tapi biarlah kalau mereka memang punya anggapan bahwa hanya dengan berdoa yang demikian itu yang diterima oleh Tuhan.
“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.” (Mat.6 : 5)
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat.6 : 6)
Janganlah anda artikan masuk kamar dan tutup pintu secara lahiriah, tetapi dari kacamata rohani. Kamar adalah relung hati, sehingga bisa berdoa dalam hati. Sementara tutup pintu supaya berdoanya lebih khusuk dan tertutup bagi kuasa gelap yang mencoba mempengaruhi. Berdoa secara tersembunyi boleh berdoa dengan mata terbuka tetapi mulut tidak komat-kamit, sehingga tidak seorangpun disekitar kita mengetahui bahwa kita sedang berdoa, kecuali Bapa di surga yang Mahamengetahui hal-hal yang tersembunyi.
Berdoa jangan diulang-ulang
Jangan mengulang-ulang doa, itulah pengajaran Yesus yang lain tentang berdoa.
“Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.” (Mat.6 : 7)
Kata bertele-tele sepengetahuan kita berpanjang-panjang atau berkepanjangan, sementara dalam Alkitab berbahasa Inggris.
“But when ye pray, use not vain repetitions, as the heathen do; for they think that they shall be heard for they much speaking.” (Matthew 6 : 7)
Yang dimaksud oleh Yesus adalah agar kita tidak mengulang-ulang kalimat didalam doa kita. Karena itu adalah kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Dengan perkataan lain, hanya orang kafir saja yang berdoa secara diulang-ulang, karena mereka menyangka bahwa dengan cara itu doanya akan dikabulkan.
Berdoalah dengan tekun
Berdoalah senantiasa dengan tekun dan jangan mudah patah semangat manakala merasa doa anda belum dikabulkan karena barangkali doa anda kurang memenuhi syarat.
“Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.” (Yak.1 : 6-7)
“Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.” (Mzm. 66 : 18)
“Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.” (Amsal 28 : 9)
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Mat.5 : 44)
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan- kesalahanmu.”(Mark.11 : 25)
“ . . . . bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.” (Luk.18 : 1)
Berdoalah setiap waktu
Berdoalah setiap waktu karena Tuhan akan selalu mendengarkan doamu.
“Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.” (Mzm.55 : 18)
“ . . . . Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.” (Efesus 6 : 18)
“Tetaplah berdoa.” (1 Tesalonika 5 : 17)
Selama ini kita hanya berdoa kalau sedang mengalami kesusahan sementara kalau sedang bersukacita justru kita sering lupa untuk berdoa mengucap syukur. Pagi-pagi ketika kita bangun dan masih bisa bernafas saja haruslah kita berdoa mengucap syukur bahwa hari itu kami masih diberi kesempatan untuk bisa bernafas. Pagi itu ketika kita bangun tidur merasa sehat, haruslah mengucap syukur dalam doa. Biasanya sebelum makan kita selalu berdoa, tetapi sesudah selesai makan kita lebih sering lupa berdoa untuk mengucap syukur.
Berdoalah senantiasa pada waktu pagi setelah bangun tidur, malam hari menjelang tidur dan doa-doa lainnya seperti berdoa sebelum dan sesudah membaca Alkitab sebagai ungkapan permohonan agar berada dalam keselamatan. Jangan hanya berdoa waktu sakit, kehilangan sesuatu, dilanda kesedihan, waktu takut dan bimbang serta dalam pencobaan. Juga jangan lupa berdoa untuk orang lain bahkan untuk semua orang.
“Pertama-tama aku menasehatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang.” (1 Timotius 2 : 1)
Jawaban doa
Allah mengetahui kebih dulu sebelum kita meminta dalam doa. “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.” (Yesaya 65 : 24)
Tak terbatas kesanggupan Allah untuk menolong.
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” (Efesus 3 : 20)
Betapa sempurna Allah mencukupkan segala keperluan kita.
“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemulianan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4 : 19)
Mengapa kadang kita menjadi bingung untuk memilih kata dalam berdoa.
“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. . . . .” (Roma 8 : 26a)
Apakah Allah berkenan menjawab doa kita?
“Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur daripadaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna . . . “ (II Kor.12: 8-9)
Malapetaka yang membuat Saulus tidak bisa melihat, menurut pandangan orang ialah pandangan mata yang kurang baik. (Kis.9 : 8). Adanya pandangan yang kurang sempurna demikian akan selalu mengingatkan dia pada pertobatannya dan dengan demikian akan menjadi berkat baginya.
Bagaimana kalau doa kita tidak dijawab dengan segera?
“Berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia.” (Mzm.37 : 7
Bagaiman jawaban Yesus atas doa kita?
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mark.11 : 24)
Doa yang kita harapkan untuk dijawab.
“Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. (I Yoh.5 : 14-15)
Ketika Daniel dan kawan-kawan hendak dibinasakan oleh sebab orang-orang pintar Babel tidak dapat menyingkapkan mimpinya, Allah menjawab doa mereka.
“Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.”(Daniel 2 : 19)
Ketika Petrus dipenjarakan dan hampir dipancung oleh Herodes, jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah (Kis.12 : 5) dan doa mereka dijawab oleh Allah.
“Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus . . . . lalu malaikat itu berkata kepadanya: Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku . . . . Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.” (Kis.12 : 7-10)
Penutup
Seluruh doa dan permohonan kita kepada Tuhan akan diproses dan jawaban yang akan kita peroleh bisa ditolak, karena memang tidak dapat dikabulkan, bisa juga menunggu waktu sampai Tuhan menjawab atau bisa juga dikabulkan saat itu juga.
Kalau selama ini kita merasa seolah-olah doa permohonan kita belum dijawab oleh Tuhan, janganlah mudah menyerah dan putus asa karena kita punya rencana, Tuhan yang menentukan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikian firman Tuhan, . . . “ (Yer.29 : 11a)
Doa harus selalu dalam nama Yesus.
“. . . . . . supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yohanes 15 : 16)
Dan doa selalu diakhiri dengan kata Amin yang artinya pasti, sungguh, benar. Selamat berdoa, Tuhan memberkati. *dari berbagai sumber . Gunungsindur, awal mei’15. Ode Pamungkas.
Keliru Cerna Pesan
Kadang kita ragu dan bertanya tanya apa itu roh kudus dan bingung dan bagaimana mendapatkannya, mari kita ingat akan janji Allah pada Lukas 11: 9 “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan kepadamu”, jadi jika kamu yang jahat tau memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu apalagi Bapamu yang di Surga Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada Nya (Lukas 11:14). Yesus sebelum naik kesurga pernah berjanji akan memberikan Roh Kudus kepada kita dan pencurahan Roh Kudus kepada para muridnya sehingga dapat berkata-kata dengan bahasa orang yang hadir di tempat tersebut (Kis.2:8-10). Kejadian tersebut telah dinubuatkan Tuhan sebelumnya di Yoel 2 : 28-29 “Kemudian dari pada itu akan terjadi bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.”
Dalam Ilmu psikologi mendapat penglihatan sebelum hal tersebut terjadi disebut “Dejavu”, orang yang memperoleh penglihatan seperti ini biasanya tidak akan menceritakan kepada orang lain tentang apa yang akan terjadi sebelum hal tersebut menjadi kenyataan karena orang yang memperoleh karunia tersebut biasanya memiliki sikap rendah hati
Sesuai Janji Allah bahwa semua manusia sudah diberikan Roh Kudus maka tinggal manusia tersebut dapat merasakan kehadirannya dan melakukan kehendaknya di setiap kehidupannya? Ya kita bisa belajar dari setiap peristiwa yang terjadi di kehidupan kita adalah suatu mukjizat dan karya Roh kudus. Misalnya :
· Ibu ZA dirawat di Rumah Sakit. Maksud ibu AS mau menjenguk usai pulang Gereja jam 15.00. ada bisikan” sudahlah pulang istirahat saja”. Karena waktu ibu AS mendengar bisikan tersebut kurang Pasrah sehingga pada jam 18.00 berangkatlah menjenguk ke rumah sakit tersebut. Nah yang terjadi adalah ibu ZA sudah sehat dan sudah pulang dari rumah sakit pada jam 14.00. ibu AS baru sadar kalo Roh Kudus sudah berpesan kepadanya untuk istirahat saja di rumah, tetapi karena kurang pasrah jadi keliru menerima pesan tersebut.
· Ibu Fatih memberikan sebungkus nasi kepada Ibu Ani. Waktu menerima Ibu Ani sudah terasa ada pesan di hatinya untuk membawa pulang nasi tersebut, tetapi karena kurang pasrah nasi tersebut diberikan kepada orang lain dengan menambah beberapa ribu rupiah untuk membeli lauknya, sampai di rumah ternyata nasi yang dimasak ibu Ani tadi pagi sudah basi. Maka baru sadar kalau kebaikan hati Ibu Fatih memberikan nasi untuk dibawa pulang adalah karya Roh Kudus, Sehingga Ibu Ani bertobat mohon ampun kepada Allah atas apa yang telah diperbuatnya.
· Selaku Lansia yang matang usia dan komit dengan apa yang pertama kali didengar dari ketua dan dibaca di warta jemaat beberapa peserta PA adiyusuo hadir sesuai dengan apa yang diberitakan di Warta jemaat pertama. Di Warta Jemaat yang kedua sudah dirubah waktunya yang keliru hadir tersebut tidak menggerutu dan menyesal malah mendapat kesempatan untuk saling bercanda dan bersendagurau dengan sesame lansia dan bergembira dapat menikmati hidangan yang dibawa oleh salah satu anggota lansia. Mengapa hal tersebut terjadi karena kita sebagai manusia kurang peka atau sensitive menerima pesan Roh Kudus baiknya kita berucap seperti pada Mazmur 51:11 “sembunyikannlah wajah Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku”. Semua peristiwa tersebut terjadi akibat kita manusia keliru terima pesan Roh Kudus. Djani PAS.
Dalam Ilmu psikologi mendapat penglihatan sebelum hal tersebut terjadi disebut “Dejavu”, orang yang memperoleh penglihatan seperti ini biasanya tidak akan menceritakan kepada orang lain tentang apa yang akan terjadi sebelum hal tersebut menjadi kenyataan karena orang yang memperoleh karunia tersebut biasanya memiliki sikap rendah hati
Sesuai Janji Allah bahwa semua manusia sudah diberikan Roh Kudus maka tinggal manusia tersebut dapat merasakan kehadirannya dan melakukan kehendaknya di setiap kehidupannya? Ya kita bisa belajar dari setiap peristiwa yang terjadi di kehidupan kita adalah suatu mukjizat dan karya Roh kudus. Misalnya :
· Ibu ZA dirawat di Rumah Sakit. Maksud ibu AS mau menjenguk usai pulang Gereja jam 15.00. ada bisikan” sudahlah pulang istirahat saja”. Karena waktu ibu AS mendengar bisikan tersebut kurang Pasrah sehingga pada jam 18.00 berangkatlah menjenguk ke rumah sakit tersebut. Nah yang terjadi adalah ibu ZA sudah sehat dan sudah pulang dari rumah sakit pada jam 14.00. ibu AS baru sadar kalo Roh Kudus sudah berpesan kepadanya untuk istirahat saja di rumah, tetapi karena kurang pasrah jadi keliru menerima pesan tersebut.
· Ibu Fatih memberikan sebungkus nasi kepada Ibu Ani. Waktu menerima Ibu Ani sudah terasa ada pesan di hatinya untuk membawa pulang nasi tersebut, tetapi karena kurang pasrah nasi tersebut diberikan kepada orang lain dengan menambah beberapa ribu rupiah untuk membeli lauknya, sampai di rumah ternyata nasi yang dimasak ibu Ani tadi pagi sudah basi. Maka baru sadar kalau kebaikan hati Ibu Fatih memberikan nasi untuk dibawa pulang adalah karya Roh Kudus, Sehingga Ibu Ani bertobat mohon ampun kepada Allah atas apa yang telah diperbuatnya.
· Selaku Lansia yang matang usia dan komit dengan apa yang pertama kali didengar dari ketua dan dibaca di warta jemaat beberapa peserta PA adiyusuo hadir sesuai dengan apa yang diberitakan di Warta jemaat pertama. Di Warta Jemaat yang kedua sudah dirubah waktunya yang keliru hadir tersebut tidak menggerutu dan menyesal malah mendapat kesempatan untuk saling bercanda dan bersendagurau dengan sesame lansia dan bergembira dapat menikmati hidangan yang dibawa oleh salah satu anggota lansia. Mengapa hal tersebut terjadi karena kita sebagai manusia kurang peka atau sensitive menerima pesan Roh Kudus baiknya kita berucap seperti pada Mazmur 51:11 “sembunyikannlah wajah Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku”. Semua peristiwa tersebut terjadi akibat kita manusia keliru terima pesan Roh Kudus. Djani PAS.
Cerpen: Surat Untuk Ibu
Ibunda yang terkasih, Ketika surat ini ananda tulis, keadaan ananda selalu dalam lindungan Tuhan yang Mahakasih. Saat ini Susi sedang terbaring lemah di rumah sakit karena . . .
Kalimat awal dari surat yang ditulisnya itu diteliti apakah sudah benar adanya, karena takut tidak berkenan di hati ibundanya. Ditahannya dulu kalimat itu sampai di situ. Dani masih ragu-ragu untuk meneruskan isi suratnya. Yang dia rasakan saat ini adalah kehidupan rumah tangganya bersama Susi yang terhempas dalam badai pasir sehingga dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Dani anak seorang janda miskin namun banyak disukai teman-teman di sekolahnya.
Anaknya pendiam cenderung pemalu meski mempunyai wajah yang ganteng dan termasuk anak yang paling pandai di kelas itu. Susi yang cantik anak juragan tahu di kampungnya yang duduk satu kelas dibawahnya menjadi teman dekatnya. Namun Dani menyadari bahwa dia sebagai anak orang sekeng, menahan diri untuk tidak bertindak melebihi sebagai sekedar teman biasa. Berbeda dengan Susi yang menyukai Dani bukan karena status sosialnya tapi karena mulai ada bibit cinta dihatinya.
Tamat sekolah Dani menapaki karirnya sebagai penjaga gudang penggilingan padi milik Pak Yulius seorang pengusaha dan pedagang hasil bumi di kampungnya. Sebagai penjaga gudang banyak waktu kosong yang dimanfaatkan Dani untuk belajar berbagai ilmu melalui buku-buku yang dipinjam dari juragannya itu. Karena memang mempunyai talenta yang bagus maka dengan cepat Dani menjadi anak yang pintar dan karirnya mulai menanjak menjadi Kepala gudang kemudian dipercaya oleh pak Yulius sebagai Manager perusahaan itu. Merasa hidupnya sudah mulai mapan maka ia melamar Susi untuk menjadi isterinya. Masa awal sebagai pasangan rumah tangga yang baru sungguh dinikmati penuh kebahagaiaan. Susi sosok yang pandai bergaul dan mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan.
“Mas, aku pengin kuliah boleh ya, habis di rumah nggak ada kerjaan.” celetuk Susi suatu sore. Permintaan itu disetujui karena Dani menyadari setelah hampir empat tahun berumah tangga belum juga dikaruniai buah hati. Ketika Susi selesai kuliah dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi maka segera saja dia mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Pekerjaan itu diterima dengan sukacita meski jaraknya hampir 30 km dari rumahnya.
Setelah berumah tangga sekitar sepuluh tahun akhirnya keluarga Dani diberikan anugerah sepasang anak perempuan dan laki-laki, Tina dan Toni. Bertambah pulalah kebahagiaan mereka berdua, karena dengan kehadiran dua anaknya itu ternyata rejeki mereka bertambah lancar. Sekarang mereka sudah bisa membangun rumah sendiri sehingga makin lengkaplah kebahagiaan mereka berdua. Dani yang anak satu-satunya berusaha membujuk ibunya agar mau tinggal bersama dia daripada tinggal di rumah yang lama, tetapi selalu ditolaknya.
Ibundanya beralasan bahwa rumah yang ditinggalinya selama ini tidak mungkin ditinggalkan begitu saja apalagi di jual karena rumah itu dibangun dengan kasih bersama bapaknya Dani.
Seperti pepatah berputarnya roda pedati, kadang berada di atas kadang berada di bawah. Demikian pula nasib kehidupan manusia itu. Ketika resesi melanda dunia, perusahaan pak Yulius gulung tikar karena hampir semua pihak yang berhutang kepadanya tidak lagi bisa membayarnya. Dani pun harus berhenti bekerja, sementara mencari pekerjaan susahnya bukan main, karena banyak juga perusahaan lain yang bangkrut. Dani sementara harus rela di rumah saja sambil antar jemput anaknya ke sekolah.
Berbeda dengan nasib Dani, nasib Susi justru kebalikannya. Perusahaan tempat dia bekerja meraih sukses ketika lawan usahanya bergelimpangan. Kini Susi telah diangkat sebagai Manajer Pemasaran dengan berbagai tambahan fasilitas. Disamping gajinya naik dia juga mendapat mobil berikut sopirnya. Dari sinilah badai pasir itu mulai melanda kehidupan rumah tangga Dani.
“Mas, cobalah cari pekerjaan apa saja daripada di rumah terus, tidak enak dilihat tetangga. Masa isterinya tiap pagi berangkat kerja, hampir malam baru pulang, sementara suaminya di rumah saja mengasuh anak.”
Tersentak Dani ketika mendengar suara isterinya itu, tak disangkanya Susi bisa berkata begitu. Tetapi dasar Dani orangnya pendiam, tak disahutinya sama sekali kata-kata itu. Hal ini menjadikan Susi semakin jengkel karena dianggapnya Dani sekarang menjadi pemalas karena merasa hidupnya sudah tercukupi dengan penghasilan isterinya. Padahal Dani sudah berusaha mencari pekerjaan apa saja asal tidak menyimpang, namun hasilnya tetap nihil juga.
“Mas, sekarang kamu urusi rumah dan anak-anak, biar aku saja yang cari duit.”mendengar itu ada rasa nyeri di ulu hati Dani, tetapi ditahannya saja takut kalau jadi ribut.
Lambat tapi pasti, rumah tangga itu mulai tergoncang. Susi lebih sering pulang malam karena berbagai alasan, pekerjaan kantor makin menumpuk, atau rapat misalnya. Bahkan pernah beberapa hari tidak pulang karena ada rapat di kantor Cabang di kota lain. Hal itu disadari betul oleh Dani bahwa sekarang isterinya menjadi orang yang cukup penting di kantor. Sementara itu dia harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga dari masak, mengantar anak sekolah, menyapu dan mengepel bahkan mencuci baju. Semua itu dijalaninya dengan penuh kesabaran dan kesadaran agar rumah tangganya selalu berjalan baik, paling tidak dilihat dari luar. Tapi yang lebih menyedihkan lagi sekarang Susi memilih tidur sendiri, bukan lagi pisah ranjang tetapi pindah ke kamar sendiri dengan alasan ada pekerjaan kantor yang harus dikerjakan dikamarnya dan tidak mau terganggu orang lain. Kembali lagi Dani mengelus dada menyadari kondisinya dan kini Dani lebih sering tertidur di sofa depan tivi. Kalau Susi mau berangkat ke kantor cuma bilang
“Mas, aku berangkat.” tidak ada kecerahan di wajahnya bahkan tiada senyum dibibirnya. “Ya, baik-baik di jalan.” jawab Dani sambil mencoba tersenyum. Nyaris tidak ada komunikasi lagi selama ini baik Susi dengan Dani maupun anak-anaknya. Sepulang dari kantor langsung masuk kamar dan jarang sekali makan di rumah.
Yang membuat tidak enak buat Dani, ketika beberapa jemaat bertanya saat kebaktian Minggu. Dia ke gereja hanya ditemani Tina dan Toni sementara Susi tidak pernah ikut. Dani terpaksa membuat alasan sekenanya, yang penting pertanyaan tidak berlanjut. Wajah Dani yang ganteng mulai kehilangan auranya, badannya kurus rambutnya kusut matanya merah. Dia lebih sering duduk menyendiri ketika menjemput anaknya di sekolah, padahal bapak-bapak yang lain saling ngobrol begitu juga ibu-ibu yang sama-sama menjemput anak maupun cucunya.
Dipandanginya kembali surat itu. Dia masih ragu-ragu untuk meneruskan, apakah ibundanya yang semakin tua itu bisa menerima kenyataan ini atau tidak.
Sudah setahun lebih kondisi rumah tangganya tidak harmonis lagi. Seolah-olah Susi hidup di dunianya sendiri sementara Dani hidup dengan anak-anaknya. Siang itu ketika Dani baru saja tiba di rumah setelah menjemput anak-anaknya dikejutkan adanya telepon dari kantor bahwa Susi masuk Rumah Sakit setelah terjatuh di kamar mandi. Segera Dani menuju Rumah Sakit untuk menengok keadaan isterinya, ternyata Susi berada di ruang ICU. Yang lebih mengejutkan lagi menurut diagnose dokter, Susi terkena serangan virus di otaknya. Dengan ketekunan dan kesabaran yang luar biasa Dani menungguinya siang dan malam, berdoa tiada henti sehingga tubuhnya semakin kurus saja. Tina dan Toni terpaksa berangkat ke sekolah bersama teman-teman yang lain sejak ibunya masuk rumah sakit. Memasuki Minggu Palma Susi mulai pulih kesadarannya sehingga meski masih lemah dia mencoba untuk bicara.
“Mas, bagaimana kabar anak-anak. Aku sudah kangen sekali.”
“Anak-anak baik-baik saja Sus, mereka pintar di kelas dan selalu mendapat peringkat meski
bukan terbaik.”
“Maafkan aku, mas. Selama ini aku sudah berbuat salah.”
“Sudah, jangan banyak bicara dulu, kamu masih lemah. Tidak ada orang yang tidak membuat
kesalahan. Tuhan telah mengampuni kesalahan kita semua.”
Jumat Agung sesudah mengikuti Perjamuan Kudus, Dani bersama anak-anaknya menengok Susi. Begitu melihat anak-anaknya, Susi menangis hampir tanpa suara tetapi dadanya kelihatan turun naik menahan sesak. Anak-anak segera mencium pipi ibunya yang basah oleh air mata.
“Ibu cepat sembuh ya, nanti Paskah kita bisa bersama-sama ke gereja.” bisik Tina anaknya. Tetapi tiada jawaban dari Susi kecuali air matanya yang semakin deras.
Tiba-tiba wajah Susi kelihatan cerah meski masih pucat dan dengan sesungging senyum minta Dani beserta anak-anaknya mendekat.
“Maafkan Susi mas, anak-anak, selama ini ibu telah menelantarkan kalian. Maukah kalian memaafkan ibu?” bicaranya jelas dan lancar namun diiringi derai air mata.
“Sudahlah Sus, anak-anak sudah memaklumi kok. Mereka cuma ingin ibunya cepat sembuh dan dapat memuji Tuhan bersama-sama.”
“Tapi dosaku terlalu berat, mas. Apakah Tuhan masih mau mengampuni aku?”
“Pasti Sus, Tuhan pasti akan mengampunimu karena kepasrahanmu.”
Diraihnya tangan Dani dan direngkuhnya kepala Tina dan Toni dengan penuh kasih. Tiba-tiba kepalanya terkulai, mata terpejam dengan senyum di bibirnya, dan meledaklah tangis Dani serta jerit anak-anaknya sambil memanggil-manggil namanya. Tuhan telah memanggil Susi kembali ke pangkuan-Nya. Surat itu tidak jadi ditulisnya karena telah basah oleh air mata . . . Perantauan, akhir april’15. Niken Arumdalu.
Kalimat awal dari surat yang ditulisnya itu diteliti apakah sudah benar adanya, karena takut tidak berkenan di hati ibundanya. Ditahannya dulu kalimat itu sampai di situ. Dani masih ragu-ragu untuk meneruskan isi suratnya. Yang dia rasakan saat ini adalah kehidupan rumah tangganya bersama Susi yang terhempas dalam badai pasir sehingga dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Dani anak seorang janda miskin namun banyak disukai teman-teman di sekolahnya.
Anaknya pendiam cenderung pemalu meski mempunyai wajah yang ganteng dan termasuk anak yang paling pandai di kelas itu. Susi yang cantik anak juragan tahu di kampungnya yang duduk satu kelas dibawahnya menjadi teman dekatnya. Namun Dani menyadari bahwa dia sebagai anak orang sekeng, menahan diri untuk tidak bertindak melebihi sebagai sekedar teman biasa. Berbeda dengan Susi yang menyukai Dani bukan karena status sosialnya tapi karena mulai ada bibit cinta dihatinya.
Tamat sekolah Dani menapaki karirnya sebagai penjaga gudang penggilingan padi milik Pak Yulius seorang pengusaha dan pedagang hasil bumi di kampungnya. Sebagai penjaga gudang banyak waktu kosong yang dimanfaatkan Dani untuk belajar berbagai ilmu melalui buku-buku yang dipinjam dari juragannya itu. Karena memang mempunyai talenta yang bagus maka dengan cepat Dani menjadi anak yang pintar dan karirnya mulai menanjak menjadi Kepala gudang kemudian dipercaya oleh pak Yulius sebagai Manager perusahaan itu. Merasa hidupnya sudah mulai mapan maka ia melamar Susi untuk menjadi isterinya. Masa awal sebagai pasangan rumah tangga yang baru sungguh dinikmati penuh kebahagaiaan. Susi sosok yang pandai bergaul dan mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan.
“Mas, aku pengin kuliah boleh ya, habis di rumah nggak ada kerjaan.” celetuk Susi suatu sore. Permintaan itu disetujui karena Dani menyadari setelah hampir empat tahun berumah tangga belum juga dikaruniai buah hati. Ketika Susi selesai kuliah dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi maka segera saja dia mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Pekerjaan itu diterima dengan sukacita meski jaraknya hampir 30 km dari rumahnya.
Setelah berumah tangga sekitar sepuluh tahun akhirnya keluarga Dani diberikan anugerah sepasang anak perempuan dan laki-laki, Tina dan Toni. Bertambah pulalah kebahagiaan mereka berdua, karena dengan kehadiran dua anaknya itu ternyata rejeki mereka bertambah lancar. Sekarang mereka sudah bisa membangun rumah sendiri sehingga makin lengkaplah kebahagiaan mereka berdua. Dani yang anak satu-satunya berusaha membujuk ibunya agar mau tinggal bersama dia daripada tinggal di rumah yang lama, tetapi selalu ditolaknya.
Ibundanya beralasan bahwa rumah yang ditinggalinya selama ini tidak mungkin ditinggalkan begitu saja apalagi di jual karena rumah itu dibangun dengan kasih bersama bapaknya Dani.
Seperti pepatah berputarnya roda pedati, kadang berada di atas kadang berada di bawah. Demikian pula nasib kehidupan manusia itu. Ketika resesi melanda dunia, perusahaan pak Yulius gulung tikar karena hampir semua pihak yang berhutang kepadanya tidak lagi bisa membayarnya. Dani pun harus berhenti bekerja, sementara mencari pekerjaan susahnya bukan main, karena banyak juga perusahaan lain yang bangkrut. Dani sementara harus rela di rumah saja sambil antar jemput anaknya ke sekolah.
Berbeda dengan nasib Dani, nasib Susi justru kebalikannya. Perusahaan tempat dia bekerja meraih sukses ketika lawan usahanya bergelimpangan. Kini Susi telah diangkat sebagai Manajer Pemasaran dengan berbagai tambahan fasilitas. Disamping gajinya naik dia juga mendapat mobil berikut sopirnya. Dari sinilah badai pasir itu mulai melanda kehidupan rumah tangga Dani.
“Mas, cobalah cari pekerjaan apa saja daripada di rumah terus, tidak enak dilihat tetangga. Masa isterinya tiap pagi berangkat kerja, hampir malam baru pulang, sementara suaminya di rumah saja mengasuh anak.”
Tersentak Dani ketika mendengar suara isterinya itu, tak disangkanya Susi bisa berkata begitu. Tetapi dasar Dani orangnya pendiam, tak disahutinya sama sekali kata-kata itu. Hal ini menjadikan Susi semakin jengkel karena dianggapnya Dani sekarang menjadi pemalas karena merasa hidupnya sudah tercukupi dengan penghasilan isterinya. Padahal Dani sudah berusaha mencari pekerjaan apa saja asal tidak menyimpang, namun hasilnya tetap nihil juga.
“Mas, sekarang kamu urusi rumah dan anak-anak, biar aku saja yang cari duit.”mendengar itu ada rasa nyeri di ulu hati Dani, tetapi ditahannya saja takut kalau jadi ribut.
Lambat tapi pasti, rumah tangga itu mulai tergoncang. Susi lebih sering pulang malam karena berbagai alasan, pekerjaan kantor makin menumpuk, atau rapat misalnya. Bahkan pernah beberapa hari tidak pulang karena ada rapat di kantor Cabang di kota lain. Hal itu disadari betul oleh Dani bahwa sekarang isterinya menjadi orang yang cukup penting di kantor. Sementara itu dia harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga dari masak, mengantar anak sekolah, menyapu dan mengepel bahkan mencuci baju. Semua itu dijalaninya dengan penuh kesabaran dan kesadaran agar rumah tangganya selalu berjalan baik, paling tidak dilihat dari luar. Tapi yang lebih menyedihkan lagi sekarang Susi memilih tidur sendiri, bukan lagi pisah ranjang tetapi pindah ke kamar sendiri dengan alasan ada pekerjaan kantor yang harus dikerjakan dikamarnya dan tidak mau terganggu orang lain. Kembali lagi Dani mengelus dada menyadari kondisinya dan kini Dani lebih sering tertidur di sofa depan tivi. Kalau Susi mau berangkat ke kantor cuma bilang
“Mas, aku berangkat.” tidak ada kecerahan di wajahnya bahkan tiada senyum dibibirnya. “Ya, baik-baik di jalan.” jawab Dani sambil mencoba tersenyum. Nyaris tidak ada komunikasi lagi selama ini baik Susi dengan Dani maupun anak-anaknya. Sepulang dari kantor langsung masuk kamar dan jarang sekali makan di rumah.
Yang membuat tidak enak buat Dani, ketika beberapa jemaat bertanya saat kebaktian Minggu. Dia ke gereja hanya ditemani Tina dan Toni sementara Susi tidak pernah ikut. Dani terpaksa membuat alasan sekenanya, yang penting pertanyaan tidak berlanjut. Wajah Dani yang ganteng mulai kehilangan auranya, badannya kurus rambutnya kusut matanya merah. Dia lebih sering duduk menyendiri ketika menjemput anaknya di sekolah, padahal bapak-bapak yang lain saling ngobrol begitu juga ibu-ibu yang sama-sama menjemput anak maupun cucunya.
Dipandanginya kembali surat itu. Dia masih ragu-ragu untuk meneruskan, apakah ibundanya yang semakin tua itu bisa menerima kenyataan ini atau tidak.
Sudah setahun lebih kondisi rumah tangganya tidak harmonis lagi. Seolah-olah Susi hidup di dunianya sendiri sementara Dani hidup dengan anak-anaknya. Siang itu ketika Dani baru saja tiba di rumah setelah menjemput anak-anaknya dikejutkan adanya telepon dari kantor bahwa Susi masuk Rumah Sakit setelah terjatuh di kamar mandi. Segera Dani menuju Rumah Sakit untuk menengok keadaan isterinya, ternyata Susi berada di ruang ICU. Yang lebih mengejutkan lagi menurut diagnose dokter, Susi terkena serangan virus di otaknya. Dengan ketekunan dan kesabaran yang luar biasa Dani menungguinya siang dan malam, berdoa tiada henti sehingga tubuhnya semakin kurus saja. Tina dan Toni terpaksa berangkat ke sekolah bersama teman-teman yang lain sejak ibunya masuk rumah sakit. Memasuki Minggu Palma Susi mulai pulih kesadarannya sehingga meski masih lemah dia mencoba untuk bicara.
“Mas, bagaimana kabar anak-anak. Aku sudah kangen sekali.”
“Anak-anak baik-baik saja Sus, mereka pintar di kelas dan selalu mendapat peringkat meski
bukan terbaik.”
“Maafkan aku, mas. Selama ini aku sudah berbuat salah.”
“Sudah, jangan banyak bicara dulu, kamu masih lemah. Tidak ada orang yang tidak membuat
kesalahan. Tuhan telah mengampuni kesalahan kita semua.”
Jumat Agung sesudah mengikuti Perjamuan Kudus, Dani bersama anak-anaknya menengok Susi. Begitu melihat anak-anaknya, Susi menangis hampir tanpa suara tetapi dadanya kelihatan turun naik menahan sesak. Anak-anak segera mencium pipi ibunya yang basah oleh air mata.
“Ibu cepat sembuh ya, nanti Paskah kita bisa bersama-sama ke gereja.” bisik Tina anaknya. Tetapi tiada jawaban dari Susi kecuali air matanya yang semakin deras.
Tiba-tiba wajah Susi kelihatan cerah meski masih pucat dan dengan sesungging senyum minta Dani beserta anak-anaknya mendekat.
“Maafkan Susi mas, anak-anak, selama ini ibu telah menelantarkan kalian. Maukah kalian memaafkan ibu?” bicaranya jelas dan lancar namun diiringi derai air mata.
“Sudahlah Sus, anak-anak sudah memaklumi kok. Mereka cuma ingin ibunya cepat sembuh dan dapat memuji Tuhan bersama-sama.”
“Tapi dosaku terlalu berat, mas. Apakah Tuhan masih mau mengampuni aku?”
“Pasti Sus, Tuhan pasti akan mengampunimu karena kepasrahanmu.”
Diraihnya tangan Dani dan direngkuhnya kepala Tina dan Toni dengan penuh kasih. Tiba-tiba kepalanya terkulai, mata terpejam dengan senyum di bibirnya, dan meledaklah tangis Dani serta jerit anak-anaknya sambil memanggil-manggil namanya. Tuhan telah memanggil Susi kembali ke pangkuan-Nya. Surat itu tidak jadi ditulisnya karena telah basah oleh air mata . . . Perantauan, akhir april’15. Niken Arumdalu.
Gembala Punya Cerita: Majelis Digondol Wewe
Kebaktian dan perayaan Paskah Warga GKJ asal Wonogiri tahun 2015 yang diselenggarakan di GKJ Nehemia Jakarta Selatan pagi itu cukup menarik, karena sebelum kebaktian jemaat diberi kesempatan untuk menikmati makanan tradisional daerah Wonogiri berupa jadah, kimpul, sawut, ubi, jagung rebus, tempe benguk dsb. Salah satu makanan yang tidak didapat diperoleh panitia ialah gatot, singkong yang sengaja dikeringkan menjadi gaplek namun menjadi kehitaman karena proses jamur. Sebelum dikukus harus direndam terlebih dahulu sekitar tiga malam. Saat perayaan paskah dilaksanakan menurut tukang gatot baru direndam dua hari dan belum layak kukus.
Disamping menikmati makanan tradisionil yang jarang sekali bisa dinikmatinya mereka juga saling temu kangen sesama warga karena ternyata ada yang sudah belasan tahun tinggal di Jakarta tetapi baru kali ini ketemu. Pembawa firman pada kebaktian pagi itu adalah Pdt. Wurihanto Handoyo Adi, STh dari GKJ Grogol yang pernah bertugas belasan tahun sebagai gembala jemaat di daerah pedesaan yaitu GKJ Girikinasih, Girimarto-Wonogiri. Dalam kotbahnya yang mengambil nats percaya tapi tidak melihat, Pdt. Wuri menceritakan suatu kisah dalam pelayanannya di GKJ Girikinasih yang berjarak sekitar 25 km dari kota Wonogiri. Desa yang terletak di lereng Barat Daya Gunung Lawu dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar disebelah utara pada waktu itu belum seramai sekarang.
Penduduknya masih banyak yang menganut kejawen dan mempercayai apa yang tidak mereka lihat, seperti roh penunggu di pohon besar atau sumber air, hitungan keblat papat lima pancer dan percaya pada makhluk-makhluk halus. Dalam pelayanannya Pdt. Wuri sering dihadapkan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya gangguan makhluk gaib.
Selanjutnya Pdt. Wuri mengisahkan bahwa pada suatu hari seorang Majelis jemaat di GKJ Girikinasih sepulang rapat tidak pulang ke rumah hingga malam tiba. Tentu saja hal ini cukup menggelisahkan keluarganya, kemudian bertanya kepada teman serta tetangga, gerangan kemana dia pergi. Semua menjawab tidak tahu. Akhirnya seluruh penduduk kampung itu secara beramai-ramai mencari sang Majelis dengan membawa peralatan yang ada karena mereka percaya bahwa Majelis yang satu ini dibawa makhluk halus. Mereka mencari ke tempat-tempat gerumbul, pohon besar dan tempat-tempat yang diperkirakan pak Majelis disembunyikan makhluh halus. Ternyata dugaan mereka benar, ketika sang Majelis ini diketemukan di tengah-tengah rumpun bambu yang lebat. Kemudian mereka beramai-ramai menebas rumpun bambu itu sehingga pak Majelis dapat dikeluarkan dari tengah rumpun bambu. Ternyata Majelis itu digondol wewe. Andreas Hutomo.
Disamping menikmati makanan tradisionil yang jarang sekali bisa dinikmatinya mereka juga saling temu kangen sesama warga karena ternyata ada yang sudah belasan tahun tinggal di Jakarta tetapi baru kali ini ketemu. Pembawa firman pada kebaktian pagi itu adalah Pdt. Wurihanto Handoyo Adi, STh dari GKJ Grogol yang pernah bertugas belasan tahun sebagai gembala jemaat di daerah pedesaan yaitu GKJ Girikinasih, Girimarto-Wonogiri. Dalam kotbahnya yang mengambil nats percaya tapi tidak melihat, Pdt. Wuri menceritakan suatu kisah dalam pelayanannya di GKJ Girikinasih yang berjarak sekitar 25 km dari kota Wonogiri. Desa yang terletak di lereng Barat Daya Gunung Lawu dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar disebelah utara pada waktu itu belum seramai sekarang.
Penduduknya masih banyak yang menganut kejawen dan mempercayai apa yang tidak mereka lihat, seperti roh penunggu di pohon besar atau sumber air, hitungan keblat papat lima pancer dan percaya pada makhluk-makhluk halus. Dalam pelayanannya Pdt. Wuri sering dihadapkan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya gangguan makhluk gaib.
Selanjutnya Pdt. Wuri mengisahkan bahwa pada suatu hari seorang Majelis jemaat di GKJ Girikinasih sepulang rapat tidak pulang ke rumah hingga malam tiba. Tentu saja hal ini cukup menggelisahkan keluarganya, kemudian bertanya kepada teman serta tetangga, gerangan kemana dia pergi. Semua menjawab tidak tahu. Akhirnya seluruh penduduk kampung itu secara beramai-ramai mencari sang Majelis dengan membawa peralatan yang ada karena mereka percaya bahwa Majelis yang satu ini dibawa makhluk halus. Mereka mencari ke tempat-tempat gerumbul, pohon besar dan tempat-tempat yang diperkirakan pak Majelis disembunyikan makhluh halus. Ternyata dugaan mereka benar, ketika sang Majelis ini diketemukan di tengah-tengah rumpun bambu yang lebat. Kemudian mereka beramai-ramai menebas rumpun bambu itu sehingga pak Majelis dapat dikeluarkan dari tengah rumpun bambu. Ternyata Majelis itu digondol wewe. Andreas Hutomo.
Nguri-uri Paribasan Bagian 4
Giri lusi, janma tan kena kinira
Tegese: Aja kaya nonton blegere gunung lan cacing, manungsa iku ora kena dikira-kira. Kabeh manungsa iku tinitah padha, mula ora kena nyepelekake siji-lan sijine. Unen-unen iki tujuwane kanggo nuturi, aja nganti ndeleng (mbiji) manungsa iku saka babagan kang kasat mripat wae. Jalaran yen mung nganggo landhesan kang katon, bisa wae banjur kleru. Durung mesthi wong kang nganggo sandhangan nglomprot iku wong mlarat. Bisa uga dheweke iku seniman kondhang, omahe magrong-magrong, mobile jejer-jejer. Contone ana pemimpin sugih lan pinter kang lagi lelaku, blusukan njajah desa milang kori, panganggone mung saanane wae supaya ora ngawistarani. Ndilalah wong mau disepelake dening wong liya marga mung ndeleng blegere. Bareng ngerti kang sanyatane apa wong mau ora keweleh.
Artinya: Jangan seperti melihat wujudnya gunung dan cacing, manusia itu tidak bisa ditebak. Semua manusia mempunyai derajat yang sama, oleh karena itu tidak boleh meremehkan antara satu dan lainnya. Kata-kata ini bertujuan untuk memberi nasehat, jangan sampai melihat (menilai) seseorang itu dari yang kelihatan saja. Karena kalau hanya berlandaskan yang kelihatan saja, bisa saja pandangan itu keliru. Belum tentu orang yang berpakaian apa adanya bahkan mungkin hanya bercelana pendek dan berkaos oblong dengan sandal jepit itu orang miskin. Bisa jadi dia seorang seniman yang terkenal, rumahnya besar dan mewah, mobilnya berderet. Contohnya ada seorang pemimpin yang kaya dan pintar ingin mengetahui kehidupan nyata dengan masuk ke desa-desa dengan pakaian apa adanya. Kebetulan orang tadi diremehkan oleh seseorang karena penampilannya. Ketika mengetahui yang sesungguhnya apakah orang tadi tidak akan menjadi malu sendiri.
Gupak pulut ora mangan nangkane
Tegese: Direwangi gupak pulut, sing mangan nangkane malah wong liya utawa anggone tumandang gawe temenan, nanging sing ngrasakake asile dudu dheweke. Paribasan iki dadi gambarane wong kang lagi nandhang apes, jalaran asil pangupayane didarbeki dening wong liya. Contone kekadeyan kang magepokan karo unen-unen iki cukup akeh.
Kaya ta, dilabuhi melek pirang-pirang dina gawe kembar mayang lan pajangan penganten, sing antuk pangalembana malah sing duwe omah.
Artinya: Terkena getahnya tetapi tidak bisa menikmati nangkanya, atau sudah bekerja setengah mati malah orang lain yang menikmati hasilnya. Peribahasa ini menggambarkan orang yang bernasib sial, karena hasil jerih payahnya dimiliki oleh orang laian. Contohnya cikup banyak berkaitam dengan peribahasa ini. Misalnya orang sudah tidak tidur beberapa malam karena membuat hiasan dan pajangan pengantin, yang mendapat pujian yang empunya rumah.
Pitutur kang ngelingake supaya kita ora kendhat nyuwun pitulungan lan pangayoman marang Gusti Kang Akarya Jagad. Kajaba saka iku, aja gampang-gampang tumindak salah (dosa), awit Gusti ora sare. Apa sing durung kocap, sing sumimpen ing sajroning ati lan sing jeneng wewadi Panjenengane priksa sakabehe. Manungsa urip ing alam donya diparingi kalodhangan sing amba dening Gusti Allah. Paribasan apa sing ginayuh bakal kelakon. Ananging kita kudu tansah ngati-ati, jalaran kabeh tumindak bakal kacathet dening Kang Murbeng Dumadi.
Artinya: Tuhan tidak tidur atau Tuhan melihat segala tingkah manusia, juga gerak semesta alam dan seisinya. Inilah nasehat yang mengingatkan kita agar tiada hentinya memohon pertolongan dan perlindungan Tuhan Pencipta Alam. Disamping itu, kita juga jangan mudah berbuat salah (dosa) karena Tuhan tidak tidur dan pasti tahu semua yang terjadi di dunia ini. Apapun yang belum terucap, tersembunyi di dalam hati, juga semua rahasia kita, Tuhan tahu semuanya. Manusia hidup di dunia diberi kebebasan seluas-luasnya oleh Tuhan. Ibarat apapun keinginannya dapat tercapai. Namun kita harus selalu berhati-hati karena seluruh perbuatan diketahui dan dicatat oleh Sang Pencipta.
Jati ketlusupan ruyung
Tegese: Kayu jati ketlusupan ruyung (serat glugu utawa aren). Kayu jati kawentar atos lan becik kanggo dandanan. Mula kayu jati iku regane larang. Ruyung yaiku serat glugu utawa wit aren sing kepetung landhep. Rupane ruyung iku ireng rada soklat kaya sungu. Kayu jati didadekake lambang wong becik, dene ruyung simbol tumindak culika. Dadi paribasan iki nggambarake, kepriye kedadeyane menawa wong kang sakjege tumindake becik, dadi nemahi cilaka jalaran ana pawongan sing gawe piala marang dheweke. Arepa kabecikane mau tumpuk undhung, diajeni wong akeh, nanging tetep nandhang kapitunan gedhe jalaran kahanan mau.
Artinya: Kayu jati tertusuk serat kayu pohon kelapa atau aren. Kayu jati terkenal keras dan bagus untuk bahan bangunan. Oleh karena itu kayu jati harganya mahal. Adapun ruyung adalah serat pohon kelapa atau aren yang cukup tajam. Ruyung berwarna hitam kecoklatan seperti warna tanduk.
Kayu jati merupakan simbol orang yang berperilaku baik, sedangkan ruyung simbol dari orang yang berperilaku jahat. Jadi, peribahasa ini menggambarkan bagaimana seseorang yang seumur hidupnya berkelakuan baik mengalami penderitaan karena ada orang yang berbuat jahat kepada dirinya. Meskipun kebaikannya tidak terhitung lagi, sangat dihormati orang, tetapi pada kenyataannya ia tetap saja menderita karena kejadian tersebut.
Jer basuki mawa beya
Tegese: Kanggo mujudake idham-idhamane, wong iku perlu ngetokake ongkos utawa pangorbanan sing murwat. Sing dikarepake ongkos utawa pangorbanan ora mung awujud bandha donya, nanging uga sing magepokan karo patrap lan batin. Kaya ta, nyambut gawe tumemen, jujur, sabar lsp. Tegese ora ana gegayuhan bakal kaleksanan yen mung dilakoni kanthi ongkang-ongkang. Contone yen kepengin dadi wong pinter ya kudu sinau sing mempeng lan ya perlu wragat, ora bisa yen mung sinau mempeng thok ning ora nganggo sekolah. Yen kepingin dadi wong sugih ya sing taberi anggone nyambut gawe supaya bandhane bisa mundhak, ora kok banjur korupsi.
Artinya: Untuk mewujudkan cita-citanya, manusia itu perlu mengeluarkan biaya maupun pengorbanan yang cukup. Yang dimaksud biaya maupun pengorbanan tidak hanya dalam bentuk harta benda saja tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan tingkah laku dan batiniah. Misalnya bekerja keras, jujur, sabar dsb. Artinya tidak ada cita-cita yang kesampaian hanya dengan berpangku tangan saja. Contohnya kalau ingin jadi orang yang pintar ya harus belajar yang rajin dan memerlukan biaya, tidak bisa hanya rajin belajar saja tetapi juga harus bersekolah yang tentunya memerlukan biaya. Kalau kepingin jadi orang kaya ya bekerja keras, rajin dan ulet sehingga kekayaannya bisa bertambah, tidak dengan jalan korupsi.
Tegese: Aja kaya nonton blegere gunung lan cacing, manungsa iku ora kena dikira-kira. Kabeh manungsa iku tinitah padha, mula ora kena nyepelekake siji-lan sijine. Unen-unen iki tujuwane kanggo nuturi, aja nganti ndeleng (mbiji) manungsa iku saka babagan kang kasat mripat wae. Jalaran yen mung nganggo landhesan kang katon, bisa wae banjur kleru. Durung mesthi wong kang nganggo sandhangan nglomprot iku wong mlarat. Bisa uga dheweke iku seniman kondhang, omahe magrong-magrong, mobile jejer-jejer. Contone ana pemimpin sugih lan pinter kang lagi lelaku, blusukan njajah desa milang kori, panganggone mung saanane wae supaya ora ngawistarani. Ndilalah wong mau disepelake dening wong liya marga mung ndeleng blegere. Bareng ngerti kang sanyatane apa wong mau ora keweleh.
Artinya: Jangan seperti melihat wujudnya gunung dan cacing, manusia itu tidak bisa ditebak. Semua manusia mempunyai derajat yang sama, oleh karena itu tidak boleh meremehkan antara satu dan lainnya. Kata-kata ini bertujuan untuk memberi nasehat, jangan sampai melihat (menilai) seseorang itu dari yang kelihatan saja. Karena kalau hanya berlandaskan yang kelihatan saja, bisa saja pandangan itu keliru. Belum tentu orang yang berpakaian apa adanya bahkan mungkin hanya bercelana pendek dan berkaos oblong dengan sandal jepit itu orang miskin. Bisa jadi dia seorang seniman yang terkenal, rumahnya besar dan mewah, mobilnya berderet. Contohnya ada seorang pemimpin yang kaya dan pintar ingin mengetahui kehidupan nyata dengan masuk ke desa-desa dengan pakaian apa adanya. Kebetulan orang tadi diremehkan oleh seseorang karena penampilannya. Ketika mengetahui yang sesungguhnya apakah orang tadi tidak akan menjadi malu sendiri.
Gupak pulut ora mangan nangkane
Tegese: Direwangi gupak pulut, sing mangan nangkane malah wong liya utawa anggone tumandang gawe temenan, nanging sing ngrasakake asile dudu dheweke. Paribasan iki dadi gambarane wong kang lagi nandhang apes, jalaran asil pangupayane didarbeki dening wong liya. Contone kekadeyan kang magepokan karo unen-unen iki cukup akeh.
Kaya ta, dilabuhi melek pirang-pirang dina gawe kembar mayang lan pajangan penganten, sing antuk pangalembana malah sing duwe omah.
Artinya: Terkena getahnya tetapi tidak bisa menikmati nangkanya, atau sudah bekerja setengah mati malah orang lain yang menikmati hasilnya. Peribahasa ini menggambarkan orang yang bernasib sial, karena hasil jerih payahnya dimiliki oleh orang laian. Contohnya cikup banyak berkaitam dengan peribahasa ini. Misalnya orang sudah tidak tidur beberapa malam karena membuat hiasan dan pajangan pengantin, yang mendapat pujian yang empunya rumah.
Pitutur kang ngelingake supaya kita ora kendhat nyuwun pitulungan lan pangayoman marang Gusti Kang Akarya Jagad. Kajaba saka iku, aja gampang-gampang tumindak salah (dosa), awit Gusti ora sare. Apa sing durung kocap, sing sumimpen ing sajroning ati lan sing jeneng wewadi Panjenengane priksa sakabehe. Manungsa urip ing alam donya diparingi kalodhangan sing amba dening Gusti Allah. Paribasan apa sing ginayuh bakal kelakon. Ananging kita kudu tansah ngati-ati, jalaran kabeh tumindak bakal kacathet dening Kang Murbeng Dumadi.
Artinya: Tuhan tidak tidur atau Tuhan melihat segala tingkah manusia, juga gerak semesta alam dan seisinya. Inilah nasehat yang mengingatkan kita agar tiada hentinya memohon pertolongan dan perlindungan Tuhan Pencipta Alam. Disamping itu, kita juga jangan mudah berbuat salah (dosa) karena Tuhan tidak tidur dan pasti tahu semua yang terjadi di dunia ini. Apapun yang belum terucap, tersembunyi di dalam hati, juga semua rahasia kita, Tuhan tahu semuanya. Manusia hidup di dunia diberi kebebasan seluas-luasnya oleh Tuhan. Ibarat apapun keinginannya dapat tercapai. Namun kita harus selalu berhati-hati karena seluruh perbuatan diketahui dan dicatat oleh Sang Pencipta.
Jati ketlusupan ruyung
Tegese: Kayu jati ketlusupan ruyung (serat glugu utawa aren). Kayu jati kawentar atos lan becik kanggo dandanan. Mula kayu jati iku regane larang. Ruyung yaiku serat glugu utawa wit aren sing kepetung landhep. Rupane ruyung iku ireng rada soklat kaya sungu. Kayu jati didadekake lambang wong becik, dene ruyung simbol tumindak culika. Dadi paribasan iki nggambarake, kepriye kedadeyane menawa wong kang sakjege tumindake becik, dadi nemahi cilaka jalaran ana pawongan sing gawe piala marang dheweke. Arepa kabecikane mau tumpuk undhung, diajeni wong akeh, nanging tetep nandhang kapitunan gedhe jalaran kahanan mau.
Artinya: Kayu jati tertusuk serat kayu pohon kelapa atau aren. Kayu jati terkenal keras dan bagus untuk bahan bangunan. Oleh karena itu kayu jati harganya mahal. Adapun ruyung adalah serat pohon kelapa atau aren yang cukup tajam. Ruyung berwarna hitam kecoklatan seperti warna tanduk.
Kayu jati merupakan simbol orang yang berperilaku baik, sedangkan ruyung simbol dari orang yang berperilaku jahat. Jadi, peribahasa ini menggambarkan bagaimana seseorang yang seumur hidupnya berkelakuan baik mengalami penderitaan karena ada orang yang berbuat jahat kepada dirinya. Meskipun kebaikannya tidak terhitung lagi, sangat dihormati orang, tetapi pada kenyataannya ia tetap saja menderita karena kejadian tersebut.
Jer basuki mawa beya
Tegese: Kanggo mujudake idham-idhamane, wong iku perlu ngetokake ongkos utawa pangorbanan sing murwat. Sing dikarepake ongkos utawa pangorbanan ora mung awujud bandha donya, nanging uga sing magepokan karo patrap lan batin. Kaya ta, nyambut gawe tumemen, jujur, sabar lsp. Tegese ora ana gegayuhan bakal kaleksanan yen mung dilakoni kanthi ongkang-ongkang. Contone yen kepengin dadi wong pinter ya kudu sinau sing mempeng lan ya perlu wragat, ora bisa yen mung sinau mempeng thok ning ora nganggo sekolah. Yen kepingin dadi wong sugih ya sing taberi anggone nyambut gawe supaya bandhane bisa mundhak, ora kok banjur korupsi.
Artinya: Untuk mewujudkan cita-citanya, manusia itu perlu mengeluarkan biaya maupun pengorbanan yang cukup. Yang dimaksud biaya maupun pengorbanan tidak hanya dalam bentuk harta benda saja tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan tingkah laku dan batiniah. Misalnya bekerja keras, jujur, sabar dsb. Artinya tidak ada cita-cita yang kesampaian hanya dengan berpangku tangan saja. Contohnya kalau ingin jadi orang yang pintar ya harus belajar yang rajin dan memerlukan biaya, tidak bisa hanya rajin belajar saja tetapi juga harus bersekolah yang tentunya memerlukan biaya. Kalau kepingin jadi orang kaya ya bekerja keras, rajin dan ulet sehingga kekayaannya bisa bertambah, tidak dengan jalan korupsi.